Jakarta, FORTUNE - Group COO Astra Infra, Kris Ade Sudiyono, menyatakan bisnis jalan tol masih kuat meskipun diterjang badai pandemi Covid-19. Menurutnya, sejak 2020 bisnis jalan tol dihantam badai sampai tiga kali, namun saat ini masih bertahan dan menguntungkan.
Pada 2019, pendapatan harian dari bisnis jalan tol rata-rata hanya Rp7,5 miliar. Saat ini pendapatan harian sudah mencapai Rp 9,9 miliar. "Jadi sektor ini, bisnis ini, sangat resilient dalam perspektif investasi," kata Kris Ade saat Workshop Wartawan Astra 2022, di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Keberadaan Astra Infra, kata Kris, sesuai dengan cita-cita pendiri Grup Astra yang ingin perusahaan ini mampu mencari solusi atas masalah kesenjangan infrastruktur publik di Indonesia. Salah satu solusi tersebut adalah menggenjot pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan berbagai daerah di Tanah Air.
Bila berkaca pada laporan keuangan Grup Astra semester I-2022, divisi infrastruktur dan logistik mencatat peningkatan laba bersih dari Rp91 miliar pada periode yang sama 2021, menjadi Rp353 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan perbaikan kinerja dari bisnis jalan tol. Pada periode yang sama, pendapatan pada segmen infrastruktur dan logistik mencapai Rp3,68 triliun.