Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Gambaran proyek kompleks hotel dan pusat perbelanjaan di IKN. (dok. ASRI)

Jakarta, FORTUNE - Kebangkrutan di sektor ritel dan perhotelan diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan pada awal 2025, menurut laporan terbaru dari PricewaterhouseCoopers (PwC). Firma konsultasi bisnis tersebut menyebutkan bahwa satu dari empat kebangkrutan yang terjadi sepanjang tahun ini berasal dari sektor ritel, sementara bisnis perhotelan yang bangkrut meninggalkan utang sebesar €37,2 juta atau setara kisaran Rp613,8 miliar.

Peningkatan kebangkrutan di sektor ritel terlihat jelas pada kuartal ketiga 2024. "Kami memprediksi lonjakan kebangkrutan baru di sektor ritel dan perhotelan pada awal 2025, di tengah tekanan berkelanjutan yang dihadapi kedua sektor tersebut," ungkap laporan triwulanan PwC.

Sepanjang tahun ini, sektor ritel mencatat 162 kebangkrutan, dengan 76 bisnis bangkrut dalam tiga bulan terakhir hingga akhir September, menyusul 43 kebangkrutan di masing-masing kuartal pertama dan kedua. Sektor ini menjadi penyumbang kebangkrutan tertinggi sepanjang tahun 2024.

Secara keseluruhan, PwC mencatat 661 kebangkrutan di Irlandia dalam sembilan bulan pertama 2024, meningkat 35 persen dari periode yang sama pada 2023 dan 86 persen lebih tinggi dibandingkan 2022. PwC memproyeksikan bahwa angka tersebut akan melampaui 900 kebangkrutan hingga akhir tahun ini, demikian sebagai gambarannya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di