Ramai Soal Sewa Pesawat Kemahalan, Ini Respons Dirut Garuda

Jakarta, FORTUNE - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akhirnya buka suara soal tarif sewa pesawat perseroan yang lebih mahal sehingga membebani keuangan perusahaan. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, sewa pesawat menjadi beban terbesar karena merupakan kebutuhan utama perusahaan dalam berbisnis.
“Pesawat itu alat produksi kita tentu saja jadi dominan,” kata Irfan saat Fortune Indonesia meminta komentarnya, Selasa (2/11), tentang kondisi liabilitas perusahaan yang sebagian besar porsinya ada di kewajiban sewa pesawat (termasuk pengembalian dan pemeliharaan pesawat).
Mengutip laporan keuangan per kuartal kedua 2021, Garuda Indonesia tercatat memiliki kewajiban sewa pesawat US$8,82 miliar atau setara Rp125,72 triliun. Beban dimaksud menyumbang 68,06 persen terhadap liabilitas perusahaan pada periode sama yang totalnya mencapai US$12,96 miliar atau Rp184,72 triliun.