Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp15,4 triliun pada kuartal-III 2025. Jumlah ini setara dengan 14,1 persen dari total pendapatan.
Dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya, realisasi capex TLKM lebih rendah 11,7 persen.
Sementara itu, menurut memo yang diterbitkannya, 80 persen dari belanja modal dialokasikan untuk memperluas konektivitas digital, mencakup jaringan serat optik, menara, satelit, dan kabel bawah laut. Perusahaan menyatakan langkah itu diambil demi memperkuat komitmennya pada jangkauan nasional dan internet berkecepatan tinggi.
Selain itu, sisa capex tersebut dimanfaatkan untuk mendukung platform digital (seperti pusat data, cloud, dan sebagainya), serta layanan digital.
“Dengan memprioritaskan infrastruktur dan inovasi yang kuat, Telkom terus mendorong transformasi digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia,” demikian memo yang diterbitkan TLKM, Selasa (4/11).
Sepanjang 2024, Telkom menginvestasikan belanja modal sebesar Rp24,5 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan guna memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Dari sisi kinerja keuangan, TLKM mengalami penurunan kinerja pada kuartal-III 2025. Pendapatannya turun 2,3 persen (YoY) menjadi Rp109,61 triliun, dibandingkan Rp112,21 triliun pada periode sama tahun lalu.
Segmen data, internet dan IT Service berkontribusi paling besar pada pendapatan, sebesar Rp64,80 triliun, dilanjutkan oleh IndiHome Rp19,73 triliun, jaringan dan jasa telekomunikasi lainnya Rp11,27 triliun, interkoneksi Rp7,10 triliun, serta SMS, fixed, and cellular voice Rp6,7 triliun.
Sementara itu, laba bersih perseroan turun 10,69 persen menjadi Rp15,78 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Pada perdagangan hari ini, saham TLKM melesat 150 poin atau 4,48 persen menjadi Rp3.500. Dalam sebulan, saham TLKM tumbuh 490 poin atau 16,28 persen.
