Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi reseller (unsplash.com/Markus Spiske)
ilustrasi reseller (unsplash.com/Markus Spiske)

Intinya sih...

  • Reseller adalah seseorang yang membeli produk dari supplier atau distributor, kemudian menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

  • Perbedaan reseller dan dropshipper: reseller harus membeli barang terlebih dahulu, sedangkan dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal.

  • Kelebihan menjadi reseller: cocok untuk pelaku usaha pemula, modal tidak terlalu besar, dapat menentukan keuntungan sendiri, dan biasanya mendapatkan potongan harga dari agen atau distributor.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi reseller kini semakin populer sebagai salah satu cara mudah memulai bisnis tanpa perlu memiliki produk sendiri. Dengan modal yang relatif kecil, seseorang bisa menjual kembali barang dari produsen atau distributor dan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual.

Model bisnis ini banyak diminati karena fleksibel, bisa dijalankan secara online, dan berpotensi menghasilkan penghasilan tambahan yang stabil. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan reseller, apa saja kelebihannya, dan bagaimana cara memulainya dengan benar? Artikel ini akan membahas semuanya secara lengkap.

Apa itu reseller?

ilustrasi reseller (unsplash.com/Clark Street Mercantile)

Dalam dunia bisnis, terdapat istilah yang harus Anda ketahui seperti produsen, distributor, reseller dan lain sebagainya.

Reseller berasal dari bahasa Inggris yang berarti 'seseorang yang melakukan kegiatan menjual kembali'.

Seorang reseller biasanya akan menjual kembali untuk mendapatkan keuntungan. Laba yang diperoleh berasal dari harga barang yang dinaikkan.

Adapun media penjualannya bisa bermacam-macam, mulai dari marketplace, media sosial, hingga menjual secara langsung.

Perbedaan reseller dan dropshipper

Dalam dunia bisnis online, istilah reseller dan dropshipper sudah dikenal luas oleh masyarakat. Walaupun sama-sama menjual barang dari supplier, tetapi kedua profesi ini memiliki konsep yang berbeda.

Konsep yang digunakan reseller adalah penjual harus membeli barang atau menyetok terlebih dahulu sebelum disalurkan ke konsumen.

Dapat dikatakan, di awal usaha, penjual harus memiliki modal terlebih dahulu.

Berbeda dengan dropshipper yang tidak harus mengeluarkan modal karena pihak gudanglah yang akan mengirimkan barangnya.

Akan tetapi, keuntungan menjadi reseller adalah Anda dapat memastikan bahwa barang tersebut tersedia dan dapat menjualnya langsung pada pembeli.

Sedangkan dropshipper, di mana saat konsumen ingin memesan, dropshipper akan berkomunikasi dengan pihak gudang tentang ketersediaan produk.

Apa kelebihan menjadi reseller?

ilustrasi reseller (unsplash.com/Roberto Cortese)

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang reseller, berikut beberapa kelebihan atau keuntungan yang bisa Anda dapatkan:

  • Cocok untuk pelaku usaha pemula yang belum mempunyai produk sendiri
  • Modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar untuk membuat produk, cukup menjual produk jadi
  • Dapat menentukan keuntungan sendiri
  • Biasanya mendapatkan potongan harga dari agen atau distributor.

Bagaimana cara menjadi reseller?

ilustrasi reseller (unsplash.com/Clay Banks)

Reseller adalah seseorang yang menjual kembali produk dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan. Cara-cara menjadi seorang reseller di antaranya sebagai berikut:

1. Memilih produk

Langkah awal yang dilakukan untuk menjadi reseller adalah memilih produk untuk dijual kembali.

Selain memilih jenis produk, hal yang harus Anda perhatikan adalah kualitas produk, harga, dan minat konsumen terhadap barang tersebut.

2. Melihat kompetitor dan tren pasar

Setelah selesai memilih produk yang akan dijual, langkah selanjutnya adalah melihat kompetitor dan tren pasar.

Tak jarang, satu supplier memiliki banyak reseller yang tersebar di berbagai daerah.

Selain itu, Anda harus bisa membaca tren pasar mengenai apa yang sedang diminati atau dicari oleh konsumen.

3. Mencari distributor

Hal yang paling penting untuk menjadi reseller adalah mencari distributor produk. Ada beberapa aspek yang harus Anda pertimbangkan, seperti harga dan kualitas produk.

Namun, yang tak kalah pentingnya adalah komunikasi antara reseller dan distributor. Hal ini sangat diperlukan untuk membangun hubungan yang baik dan rasa percaya satu sama lain.

4. Strategi penjualan

Setiap reseller memiliki strategi masing-masing untuk meningkatkan penjualan.

Anda bisa menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk dan komunikasi dengan konsumen.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan marketplace sebagai media berjualan.

Tips menjadi reseller

ilustrasi reseller (unsplash.com/ Alla Hetman)

Agar bisnis berjalan lancar dan menghasilkan profit yang besar, berikut beberapa tips untuk menjadi reseller, di antaranya:

  • Membuat promo-promo menarik
  • Menetapkan harga sesuai dengan pasar dan kompetitor
  • Melakukan evaluasi
  • Melihat dan mempelajari kompetitor.

Reseller adalah salah satu profesi yang menghasilkan keuntungan besar. Setelah membaca artikel ini, apakah Anda tertarik untuk menjadi reseller

Apakah jadi reseller harus punya modal besar?

Tidak. Banyak supplier menyediakan paket reseller dengan modal kecil.

Apa keuntungan menjadi reseller?

Risiko kecil, modal ringan, dan bisa dijalankan dari rumah.

Apakah reseller perlu punya toko online sendiri?

Tidak wajib, tapi toko online bisa membantu promosi dan meningkatkan penjualan.

Produk apa yang cocok untuk dijual reseller?

Produk yang laku di pasaran seperti pakaian, kosmetik, makanan, dan gadget.

Editorial Team