Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan mengumumkan rencana besar pemerintah ihwal penambahan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT).
Pemerintah menargetkan pembangunan 62 gigawatt (GW) energi terbarukan hingga tahun 2040, yang diproyeksikan akan menggandakan kapasitas listrik yang tersedia saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi contoh negara berkembang yang mampu memimpin pembangunan berkelanjutan, dari upaya dekarbonisasi hingga investasi signifikan dalam energi terbarukan.
"[Kapasitas] ini menurut saya dua kali lipat dari listrik yang ada di negara ini," kata Luhut dalam Indonesia Internasional Sustainability Forum (ISF) 2024 yang disiarkan secara virtual, Kamis (5/9).
Ia juga menambahkan bahwa meskipun inisiatif ini sangat penting bagi masa depan energi Indonesia, negara perlu memahami bahwa setiap negara memiliki titik awal yang berbeda, dengan kapasitas dan batasan tertentu dalam proses dekarbonisasi.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan global perubahan iklim dan memperkuat posisinya sebagai negara yang serius dalam mengembangkan energi terbarukan.
“Inisiatif ini tidak hanya melindungi lingkungan kita tetapi juga memberdayakan masyarakat kita, dan yang terpenting mempertahankan hak kita untuk tumbuh dan sejahtera. Ini juga sangat penting. Kita memiliki hak untuk melakukan ini,” kata Luhut.