Maranello, FORTUNE - Ferrari memamerkan sejumlah teknologi dan fitur di balik jantung mobil listriknya. Mobil yang akan diluncurkan pada 2026 ini akan menjadi mobil listrik murni pertama dalam sejarah Ferrari dan strategi multi-energi perusahaan yang mencakup kendaraan mesin bensin, hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan kini penggerak listrik penuh (EV).
Mobil listrik yang sementara ini diberi nama Ferrari Elettrica, lahir dari pendekatan baru yang menggabungkan teknologi mutakhir, performa dan kenikmatan berkendara khas Ferrari. Seluruh komponen utamanya dirancang dan diproduksi langsung (in house) di fasilitas Maranello untuk memastikan standar performa dan eksklusivitas yang menjadi ciri khas merek Kuda Jingkrak tersebut tetap terjaga.
Ferrari Elettrica merupakan hasil dari perjalanan panjang riset elektrifikasi yang dimulai sejak 2009 melalui teknologi hybrid Formula 1. Evolusi berlanjut lewat prototipe 599 HY-KERS (2010), LaFerrari (2013), SF90 Stradale sebagai plug-in hybrid pertama Ferrari, hingga 296 GTB dan Testarossa 849 yang baru diluncurkan. Semua pengalaman tersebut menjadi dasar perusahaam dalam merancang mobil listrik yang unggul di setiap aspek.
Benedetto Vigna, CEO Ferrari mengatakan ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Ferrari dan hasil dari yanh sudah perusahaan kerjakan selama empat tahun terakhir dalam pengembangan mobil baru tersebut.
“Anda juga akan melihat bagaimana jenis mobil ini akan memberikan manfaat besar bagi seluruh fasilitas baru yang baru saja kami bangun—fasilitas yang telah kami perkenalkan ketika kami berbicara tentang proyek e-Vortex,” kata Vigna dalam Technology and Innovation Workshop di kantor pusat Ferrari di Maranello, Italia, Rabu (8/9).
Ferrari memiliki perjalanan panjang menuju elektrifikasi yang dimulai pada 2009, ketika Ferrari mengembangkan teknologi hybrid di Formula 1.
Transfer teknologi dari lintasan balap ke jalan raya inilah yang kemudian mendorong perusahaan mengembangkan beragam mobil hybrid. Dimulai dari prototipe inovatif 599 HY-KERS pada tahun 2010, dilanjutkan dengan LaFerrari pada 2013, kemudian SF90 Stradale pada 2019, dan 296 GTB.
Seluruh model tersebut menjadi bagian dari evolusi jenama ini—termasuk supercar F80 hingga 849 Testarossa yang baru diperkenalkan tahun ini— sebelum memasuki era baru elektrifikasi penuh melalui Ferrari Elettrica.
Sedangkan Chairman Ferrari, John Elkann mengatakan melalui Ferrari Elettrica, perusahaan ini berkomitmen terhadap kemajuan, dengan memadukan disiplin teknologi, kreativitas desain, dan keahlian manufaktur tingkat tinggi.
“Mobil ini memiliki arsitektur revolusioner dengan empat motor listrik independen yang memiliki kendali dinamis di setiap roda, menciptakan kelincahan dan sensasi berkendara yang tetap setia pada DNA Ferrari,” katanya dalam paparan Ferrari Capital Market Day, di Maranello, Italia, Kamis (9/10).