Jakarta, FORTUNE – NewClimate Institute, organisasi nonprofit berbasis di Jerman yang fokus pada isu perubahan iklim, menyebutkan sebanyak 25 perusahaan besar dunia gagal untuk memenuhi janji bebas emisi (net-zero emission). Namun, laporan tersebut turut dikrititisi oleh sejumlah perusahaan yang menjadi subjek penelitian.
Dalam laporan bertajuk Corporate Climate Responsibilty Monitor 2022, New Climate Institute menyatakan, janji iklim dari 25 korporasi raksasa ternyata realisasinya hanya 40 persen, dan bukan 100 persen seperti yang seharusnya pada pakta netral karbon. Padahal, sejumlah perusahaan itu menyumbang lebih dari 5 persen terhadap emisi gas rumah kaca dunia.
Catatan tersebut adalah temuan dari studi terhadap sekian perusahaan—yang beroperasi di berbagai sektor dan wilayah—untuk menemukan transparansi dan integritas target iklim mereka. Laporan ini juga disusun bekerja sama dengan Carbon Market Watch, organisasi nonprofit yang punya rekam jejak penetapan harga karbon dan kebijakan internasional termasuk Uni Eropa.
Laporan menyebut 13 perusahaan yang telah menyatakan janji nol bersih, dengan secara eksplisit menyampaikan komitmen pengurangan, hanya sanggup mereduksi emisi dari rantai bisnis mereka rata-rata sebesar 40 persen pada 2019. Bahkan, 12 lainnya tidak memiliki komitmen soal pengurangan emisi secara spesifik.
“Kami mengungkap sebanyak mungkin praktik baik yang dapat ditiru, tetapi kami terus terang terkejut dan kecewa dengan integritas keseluruhan klaim perusahaan,” kata Thomas Day dari NewClimate Institute sekaligus penulis utama studi tersebut, Selasa (8/2).
Menurutnya, sejumlah perusahaan tersebut beroleh tekanan atas perubahan iklim, dan berjanji dengan ambisius. Namun, janji mereka menjadi kurang memiliki bukti atau substansi nyata. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat mengalihkan perhatian konsumen dan regulator yang merupakan aktor penting untuk menentukan strategi mereka.
