ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
Lantas, bagaimana cara menentukan biaya franchise fee dan royalty fee? Hal ini penting untuk diketahui agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Berikut ini perhitungan yang digunakan dalam bisnis franchise, antara lain:
Mark-Oriented merupakan perhitungan dengan cara melihat dari harga yang telah ditetapkan oleh kompetitor bisnis. Misalnya, sebuah perusahaan A menetapkan biaya sebesar 4 persen dari penjualan kotor. Sedangkan, perusahaan B menetapkan harga sebesar 6 persen dari penjualan kotor.
Anda bisa menentukan biaya yang harus dibayar dari harga rata-rata dari setiap kompetitor. Ataupun Anda juga bisa mengambil salah satu contoh dari kompetitor.
Penetapan ini didasari dari biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah bisnis franchise. Metode ini membutuhkan perhitungan yang tepat.
Harga jual sebaiknya ditentukan agar bisa menutup semua biaya yang ada, baik itu biaya produksi maupun operasional.
Metode ini berdasarkan dengan daya beli konsumen. Tentunya setiap masyarakat di suatu daerah memiliki penilaian yang berbeda-beda. Hal ini bisa Anda jadikan pertimbangan nantinya.
Ketahui apakah masyarakat tersebut berani membayar membayar dengan harga yang tinggi. Biasanya, di daerah perkotaan, bisnis franchise memiliki biaya yang lebih tinggi. Hal ini karena daya beli masyarakat di sana lebih besar dibanding daerah pedesaan.
Itulah tadi artikel mengenai royalty fee franchise. Semoga informasi ini bisa membantu Anda yang ingin mengembangkan bisnis waralaba.