Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo Samsung (commons.wikimedia.org/Samsung Electronics)
Logo Samsung (commons.wikimedia.org/Samsung Electronics)

Intinya sih...

  • Samsung Electronics Korea mengakuisisi FlaktGroup senilai US$1,68 miliar dari Triton.

  • Akuisisi ini sejalan dengan komitmen Samsung berinvestasi dan mengembangkan bisnis HVAC yang tumbuh pesat.

  • Industri HVAC diperkirakan akan terus tumbuh, sehingga Samsung akan terus berinvestasi dalam bisnis HVAC.

Jakarta, FORTUNE - Samsung Electronics Korea mengumumkan langkah strategis dengan menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi seluruh saham FlaktGroup, produsen sistem pendingin udara dan pemanas terkemuka asal Jerman. Transaksi senilai €1,5 miliar (US$1,68 miliar) dengan perusahaan investasi Eropa, Triton, ini menegaskan komitmen raksasa teknologi tersebut untuk menggarap serius pasar heating, ventilation, and air conditioning (HVAC) sebagai motor penggerak pertumbuhan utama pada masa mendatang.

Kepala Pelaksana Divisi Device eXperience (DX) Samsung Electronics, TM Roh, menyatakan akuisisi ini menjadi landasan penting bagi perusahaan.

“Melalui akuisisi FlaktGroup, spesialis HVAC terapan, Samsung Electronics telah meletakkan dasar untuk menjadi pemimpin dalam bisnis HVAC global, menawarkan rangkaian lengkap solusi bagi pelanggan kami,” ujar TM Roh dalam keterangan resmi yang dikutip dari laman Samsung, Rabu (14/5).

Akuisisi ini sejalan dengan fokus berkelanjutan Samsung untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis HVAC yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan pesat.

FlaktGroup sendiri dikenal sebagai pemasok sistem HVAC berefisiensi tinggi untuk berbagai jenis bangunan dan fasilitas krusial. Portofolionya mencakup solusi untuk pusat data yang memerlukan pendinginan stabil, museum dan perpustakaan pengelola artefak sensitif, bandara dan terminal dengan lalu lintas padat, hingga rumah sakit besar.

Secara khusus, solusi pusat data dari FlaktGroup meliputi produk pendingin cair dan pendingin udara terdepan pada industrinya. Teknologi ini memungkinkan pelanggan mengurangi konsumsi energi secara signifikan, yang pada gilirannya berkontribusi pada jejak karbon yang lebih rendah – sebuah aspek krusial di tengah meningkatnya permintaan infrastruktur digital.

Industri HVAC global memang menunjukkan tren pertumbuhan menjanjikan. Beberapa perkiraan riset pasar memproyeksikan pasar HVAC terapan akan tumbuh dari US$61 miliar pada 2024 menjadi US$99 miliar pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 8 persen.

Sementara itu, pasar pendinginan untuk pusat data diperkirakan mencatatkan pertumbuhan tahunan lebih impresif, yakni 18 persen.

Melihat potensi tersebut, Samsung kian gencar berinvestasi dalam bisnis HVAC. Langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berekspansi ke bisnis-bisnis baru dengan prospek cerah, menyusul akuisisi dan investasi terkini pada sektor robotika, teknologi medis, dan audio konsumen.

Melalui akuisisi FlaktGroup, Samsung mengantisipasi lonjakan permintaan berkelanjutan untuk solusi pendinginan pusat data. Hal ini didorong oleh maraknya pengembangan kecerdasan buatan (AI) generatif, robotika, teknologi pengemudian otonom, extended reality (XR), dan berbagai inovasi teknologi lainnya yang membutuhkan daya komputasi besar.

Sebelumnya, Samsung telah memperluas bisnis HVAC dengan fokus pada sistem tanpa saluran (ductless system), yang melayani kebutuhan pendingin udara untuk gedung-gedung hunian dan komersial.

Pada Mei 2024, Samsung juga telah membentuk usaha patungan (joint venture) dengan Lennox International Inc. untuk memperkuat posisinya di pasar HVAC Amerika Utara.

Kolaborasi ini bertujuan menambahkan saluran distribusi Lennox ke jaringan penjualan milik Samsung, dengan transaksi yang diperkirakan rampung pada 2025.

Editorial Team