Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Sandiaga Uno bersama Founder Eiger, Ronny Lukito, di Eiger Jalan Sumatera, Bandung. (dok. Eiger)

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut  produsen perlengkapan kegiatan luar ruangan, EIGER, bisa jadi contoh baik jenama lokal Indonesia yang ramah lingkungan dalam setiap lini bisnisnya.

“EIGER kan jelas, misinya memberkati, menjaga lingkungan. Bukan hanya perusahaan yang mencari keuntungan, tapi justru memastikan keberlanjutan,” ujar Menteri Sandiaga, saat berkunjung ke Toko EIGER, di Jalan Sumatera, Bandung, seperti dikutip dari Antaranews, Senin (29/5).

Pemanfaatan material ramah lingkungan yang dilakukan EIGER, menurut Menparekraf, sejalan dengan visi dan misi Kemenparekraf, yang menginginkan produk dalam negeri bisa berkualitas dan keberlanjutan.

Inspirasi bisnis

Menteri Sandiaga beserta anak, dan Founder Eiger, Ronny Lukito. (dok. Kemenparekraf)

Menurutnya, EIGER bisa jadi inspirasi bagi para pebisnis dan kalangan anak muda, yang mengimplementasikan ekosistem ramah lingkungan dalam setiap lini usahanya, termasuk model bisnis yang dijalankan.

Sandiaga mengapresiasi langkah keberlanjutan yang dilakukan oleh EIGER pada produk-produk yang dijual, seperti pakaian outdoor berbahan material daur ulang yang berasal dari produk lain–misalnya topi, tas, dan produk EIGER lainnya–yang sudah tidak terpakai atau mengalami kerusakan.

“Ini akan membuka lapangan usaha dan lapangan kerja. Total lapangan kerja yang terbangun ini mungkin sudah ribuan di bawah turunan brand EIGER,” katanya.

Material terbarukan

Kemeja dan tas Eiger hasil upcycling. (Fortuneidn/Bayu)

General Manager Product and Sustainability Project Leader EIGER, Harimula Muharam, mengungkapkan sebanyak 14 persen dari total produk yang diproduksi pada 2022 terbuat dari material terbarukan. Contohnya, pada penggunaan polyester daur ulang limbah botol plastik, kain serat kayu, katun organik, sampai material bambu yang terbarukan.

“Kami optimistis, sebelum mencapai 2030, sudah lebih dari 20 persen produk EIGER (akan) terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Memprioritaskan semua sumber material terbarukan,” ujar Harimula.

Laporan keberlanjutan 2022

Acara peluncuran Laporan Keberlanjutan EIGER 2022 di Gedung Sarinah Thamrin, Rabu (17/5). (dok. Eiger)

Pada Jumat (19/5) lalu, EIGER merilis Laporan Keberlanjutan 2022 sebagai bentuk penegasan komitmen perusahaan pada isu Environmental, Social dan Governance (ESG). Hal ini merupakan bentuk keyakinan perusahaan untuk memberikan dampak terbaik bagi masyarakat dan negara.

Terdapat 14 capaian keberlanjutan di tahun 2022, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang mencakup 8 capaian aspek laporan seiring dengan evaluasi dan pengukuran berbagai aspek lingkungan yang lebih besar.

“Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect EIGER dalam proyek EIGER Green Project,” ujar Harimula.

Editorial Team