Jakarta, FORTUNE - Holding BUMN Farmasi, yang terdiri dari PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk, mencatatkan kinerja keuangan yang melonjak signifikan pada semester pertama tahun ini. Pendapatan entitas bisnis tersebut melejit hingga ratusan persen berkat penugasan dari pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19.
Berdasarkan keterangan pers yang dikutip Fortune Indonesia, Holding BUMN Farmasi pada sepanjang Januari-Juni tahun ini berhasil mencatatkan pendapatan mencapai Rp15,26 triliun. Angka ini tumbuh signifikan 164 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari pencapaian sebelumnya sebesar Rp5,78 triliun.
Jika dirinci, Bio Farma sebagai induk Holding Farmasi, mencatatkan pendapatan terbesar mencapai Rp8,12 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp7,97 triliun merupakan pendapatan dari program vaksinasi Covid-19 dan sisanya Rp144,30 miliar pendapatan dari program vaksinasi gotong royong.
Sementara, Kimia Farma tercatat menyumbang pendapatan mencapai Rp5,56 triliun, atau tumbuh 18,6 persen secara tahunan dari sebelumnya sebesar Rp4,69 trilun. Jika dirinci, penjualan lokal perusahaan dengan kode emiten KAEF itu tumbuh signifikan 19,7 persen menjadi Rp5,47 triliun. Sedangkan, pendapatan Kimia Farma dari penjualan luar negeri terkontraksi 24,3 persen menjadi Rp91,49 miliar.
Berdasarkan Laporan Keuangan, Indofarma di periode yang sama juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan mencapai 89,9 persen menjadi Rp849,33 miliar. Penjualan lokal perusahaan dengan kode emiten INAF ini tumbuh 91,3 persen menjadi Rp845,22 miliar, sedangkan pendapatan ekspor terkoreksi 24,7 persen menjadi Rp4,11 miliar.