Jakarta, FORTUNE - Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia memproyeksi volume investasi bisnis hotel di Indonesia diperkirakan dapat mencapai US$ 300 juta pada 2023.
Senior Vice President, Investment Sales Hotels & Hospitality Group JLL Asia Pacific Julien Naouri, mengatakan hal tersebut didorong oleh pemulihan sektor pariwisata di Indonesia.
"Keinginan untuk mengakuisisi hotel dan resor di Indonesia saat ini sedang bertumbuh, dengan meningkatnya minat dari investor domestik dan internasional karena industri pariwisata yang membaik dan kondisi ekonomi yang sedang menguntungkan,” kata dia dalam media breafing Q4-2022, Rabu (2/1).
Dia memperkirakan modal swasta akan mendominasi dalam akuisisi hotel karena para pembeli berpandangan aset hotel kebal terhadap gerusan inflasi. Ia melanjutkan hingga akhir 2022 Indonesia memimpin dalam hal volume nilai investasi hotel yang totalnya US$174 juta.
JLL pun memandang hingga akhir 2022 angka kedatangan wisatawan mancanegara di kota-kota utama seperti Jakarta dan Bali telah melampaui 2021.
Performa hotel-hotel mewah juga terus meningkat, mencapai level yang mendekati masa pra-pandemi, khususnya Bali, yang dalam hal ADR (Average Daily Rate) kelas hotel mewah atau luxury tumbuh signifikan melampaui 2019, dan mengimbangi tingkat hunian yang relatif rendah.
"Jakarta masih dapat mengandalkan kuatnya permintaan dari wisatawan domestik sambil menunggu kedatangan wisatawan korporasi asing," ujarnya.
Hingga akhir 2022 terdapat dua hotel yang baru dibuka: hotel kelas menengah Artotel Casa Kuningan, hotel mewah St Regis Jakarta. Dengan demikian, pasokan ruang hotel di Jakarta pun bertambah menjadi 58.105.