Sejak didirikan, Anteraja menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada 2020, volume pengiriman perusahaan ini mencapai rata-rata lebih dari 300.000 paket per hari, meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya transaksi e-commerce selama pandemi COVID-19, yang meningkatkan permintaan akan layanan pengiriman barang.
Pada 2021, Anteraja menargetkan pengiriman lebih dari 500.000 paket per hari. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan operasionalnya.
Sepanjang kuartal pertama 2022, Anteraja mencatat pendapatan sebesar Rp1,54 triliun, meningkat 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp936,2 miliar.
Hingga akhir Maret 2022, berdasarkan dokumen paparan publik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), Anteraja melaporkan laba operasional sebesar Rp32,4 miliar.
Meskipun baru beroperasi selama tiga tahun, Anteraja telah menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi ASSA, berkontribusi hingga 59 persen terhadap total pendapatan perusahaan.
Pertumbuhan terbesar berasal dari layanan pengangkutan (express), yang naik 129 persen menjadi Rp899 miliar. Sementara itu, segmen bisnis lainnya juga mengalami peningkatan, kecuali layanan lelang yang pendapatannya turun dari Rp44 miliar menjadi Rp32 miliar.
Pesatnya peningkatan pendapatan Anteraja didorong oleh berbagai langkah strategis perusahaan, termasuk peluncuran layanan payment on delivery pada kuartal pertama 2020, kerja sama dengan Lazada, pengenalan layanan cold chain delivery, serta penyediaan layanan drop off.
Sementara itu, sebagai perusahaan induk, ASSA mencatat pertumbuhan pendapatan hingga Rp1,54 triliun, disertai kenaikan laba bersih menjadi Rp73 miliar.