Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
siapa pemilik skype.png
Skype (unsplash.com/Mati Flo)

Intinya sih...

  • Skype dihentikan oleh Microsoft pada 5 Mei 2025 setelah lebih dari dua dekade berjasa dalam komunikasi global.

  • Skype diakuisisi oleh Microsoft Corporation pada tahun 2011 dengan nilai akuisisi mencapai $8,5 miliar.

  • Popularitas Skype menurun karena pesaing kuat seperti WhatsApp, Zoom, dan perubahan antarmuka yang dinilai terlalu kompleks oleh pengguna.

Setelah lebih dari dua dekade menjadi pelopor dalam layanan komunikasi digital global, Skype akan resmi dihentikan oleh Microsoft pada 5 Mei 2025. Bersamaan dengan pengumuman ini, satu pertanyaan kembali mencuat mengenai siapa pemilik Skype yang sebenarnya?

Saat ini, pemilik Skype adalah Microsoft Corporation yang mengakuisisinya pada 2011. Skype kemudian menjadi bagian dari ekosistem Microsoft, bersanding dengan layanan populer lainnya seperti Windows, Office, dan Microsoft Teams.

Namun, sebelum berada di bawah naungan Microsoft, kepemilikan Skype sempat berpindah tangan beberapa kali. Simak perjalanan panjang Skype beserta siapa saja pemiliknya dari awal hingga akhirnya resmi tutup.

Awal mula Skype dan penciptanya

Skype pertama kali diluncurkan pada 2003 oleh dua pengusaha asal Eropa, yakni Niklas Zennström dari Swedia dan Janus Friis dari Denmark. Keduanya bekerja sama dengan tim teknis dari Estonia.

Sebelumnya, tim teknis itu telah berpengalaman dalam mengembangkan teknologi jaringan peer-to-peer (P2P) melalui berbagai proyek, termasuk Joltid dan Altnet. Dengan memanfaatkan teknologi P2P tersebut, Niklas dan Friis merancang Skype sebagai aplikasi komunikasi berbasis Voice over Internet Protocol (VoIP).

Model bisnis Skype saat itu cukup revolusioner. Skype memungkinkan pengguna melakukan panggilan suara dan video melalui koneksi internet, tanpa biaya, atau dengan tarif rendah untuk sambungan ke telepon rumah atau seluler.

Sementara itu, keuntungan diperoleh dari fitur berbayar seperti voicemail, panggilan ke nomor tetap, serta nada dering premium. Inovasi ini merupakan lompatan besar di awal era digital,

Bukan hal aneh bila Skype sangat populer di kalangan pengguna global waktu itu. Tak butuh waktu lama bagi Skype untuk meraih popularitas.

Hanya dalam waktu dua tahun sejak peluncurannya, jumlah pengguna Skype mencapai lebih dari 50 juta, terutama di kawasan Eropa dan Asia. Popularitas inilah yang membuat banyak perusahaan teknologi melirik Skype sebagai aset strategis.

Perjalanan kepemilikan Skype

Kesuksesan besar Skype tentu saja menarik perhatian perusahaan-perusahaan besar. Perjalanan kepemilikan Skype bisa dirangkum sebagai berikut:

  • 2005

Skype diakuisisi oleh eBay seharga $2,6 miliar. Raksasa e-commerce ini berharap dapat mengintegrasikan Skype ke dalam platform-nya, terutama untuk membantu komunikasi antara pembeli dan penjual. Namun, integrasi ini dinilai kurang berhasil.

  • 2007

Zennström dan Friis mengundurkan diri dari Skype. Sebelumnya, mereka sempat masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time pada 2006.

  • 2009

eBay memutuskan untuk melepas Skype. Sebuah konsorsium investor yang dipimpin oleh Silver Lake Partners membeli mayoritas saham Skype.

Menariknya, Zennström dan Friis turut kembali sebagai pemegang saham minoritas setelah menyatakan bahwa teknologi inti Skype disewa melalui Joltid. Mereka tidak berniat memperpanjang lisensinya. Hal ini dianggap sebagai sebuah manuver cerdas yang memperkuat posisi tawar keduanya.

  • 2011

Microsoft membeli Skype secara penuh dengan nilai fantastis sebesar $8,5 miliar. Angka ini menjadi sebuah akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan itu. Skype akhirnya resmi dimiliki Microsoft dan masuk ke dalam jajaran produk komunikasi digitalnya.

Menurunnya popularitas Skype

Meski sempat menjadi andalan dalam komunikasi digital, popularitas Skype perlahan menurun, terlebiih satu dekade terakhir. Beberapa faktor yang memicu penurunan ini antara lain:

  • Munculnya pesaing kuat seperti WhatsApp, FaceTime, dam Facebook Messenger. Zoom yang sangat populer selama pandemi COVID-19 juga menjadi saingan utamanya. Pesaing Skype juga menawarkan antarmuka lebih modern dan fitur yang sesuai kebutuhan pengguna masa kini.

  • Perubahan antarmuka Skype dianggap terlalu kompleks oleh sebagian pengguna, berbeda dengan kesederhanaan yang dulu menjadi ciri khasnya.

  • Gagalnya Skype memanfaatkan peluang saat pandemi COVID-19 melanda. Di saat platform seperti Zoom meroket popularitasnya karena kebutuhan komunikasi virtual, Skype justru dinilai lambat dalam beradaptasi.

Kondisi inilah yang akhirnya membuat Microsoft memutuskan untuk mengakhiri perjalanan Skype. Mulai tanggal 5 Mei 2025, layanan Skype dihentikan secara permanen.

Meskipun kini banyak pengguna telah beralih ke aplikasi yang lebih mutakhir, Skype tetap memiliki tempat tersendiri dalam sejarah perkembangan teknologi komunikasi. Aplikasi ini pernah menjadi jembatan utama yang menghubungkan individu, keluarga, hingga profesional lintas negara sebelum era smartphone mendominasi.

Editorial Team