Sinar Mas Land Bidik Penjualan Properti Rp2 Triliun di 2025

22 Jan 2025, 21:51 WIB

Suheriadi .

Sinar Mas Land Hadirkan Program National Sales bertajuk Move in Quickly (MIQ)/Dok Fortune IDN

Intinya sih...

Sinar Mas Land menargetkan penjualan properti senilai Rp2 triliun di tahun 2025.
Program National Sales bertajuk Move in Quickly (MIQ) telah menghadirkan lebih dari 1.350 unit pada program tahun ini.
Herry Hendarta, Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land, menyatakan bahwa program MIQ membantu dan memudahkan konsumen untuk memiliki properti.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Sinar Mas Land mentargetkan penjualan properti senilai Rp2 triliun di tahun 2025. Untuk memacu target itu, perusahaan menghadirkan program National Sales bertajuk Move in Quickly (MIQ).

Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land, Herry Hendarta mengatakan, pihaknya telah menawarkan lebih dari 1.350 unit pada program tahun ini. "Kami melihat peluang besar di tahun 2025 dengan kebutuhan properti yang terus meningkat. Program Move in Quickly membantu dan memudahkan konsumen untuk memiliki properti," kata Herry di ICE BSD City, Rabu (22/1).

Realisasi penjualan Sinar Mas Land capai Rp1,4 triliun di 2024

Sinar Mas Land Head Office. (dok. Sinar Mas Land)

Ia mengungkapkan, target tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan program penjualan nasional tahun 2024 yang berhasil memberikan kontribusi sebesar Rp 1,4 triliun dalam penjualan.

Herry menyebut, program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan pada pertumbuhan sektor properti di Indonesia. Apalagi, sejumlah sentimen positif diyakini bakal mendukung sektor properti di tahun ini.

"Rencana dukungan sejumlah insentif pemerintah di sektor properti yang akan terus berlanjut hingga 31 Desember 2025, membuat kami sangat optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan," kata Herry.

Ini jadwal dan lokasi program Move in Quickly

Ilustrasi : BSD City. Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah

Program Move in Quickly dibagi dalam 3 periode sepanjang tahun 2025. Periode I adalah yang paling banyak promosinya, dimulai 22 Januari – 30 April 2025. Dilanjutkan dengan periode II pada 1 Mei – 31 Agustus 2025, dan periode terakhir pada 1 September – 31 Desember 2025.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya menyatakan dukungannya untuk program Move in Quickly. "Partisipasi BSDE mencerminkan komitmen perusahaan untuk menyediakan solusi hunian yang inovatif dan terjangkau," kata Herry.

Proyek-proyek milik Sinar Mas Land yang berpartisipasi dalam program Move in Quickly tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Di Tangerang Raya terdapat BSD City dan Taman Banjar Wijaya.

Di Jakarta Selatan terdapat The Elements dan Southgate, serta Apartemen Aerium di Jakarta Barat. Selain itu, ada Kota Wisata dan Legenda Wisata di Cibubur. Ada pula Wisata Bukit Mas dan Klaska Residence di Surabaya, Nuvasa Bay di Batam, hingga Grand City Balikpapan di Kalimantan Timur.

Sinar Mas Land gandeng 21 bank dalam program penjualan

Sinar Mas Land Gandeng 21 Bank dalam program National Sales bertajuk Move in Quickly (MIQ)/Dok Fortune IDN

Untuk kemudahan memiliki produk, Sinar Mas Land juga didukung dengan kerja sama dengan 21 bank terkemuka di Indonesia untuk untuk program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Tanah (KPT), dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Bank-bank tersebut di antaranya BCA, Mandiri, BNI, Maybank, CIMB Niaga, Permata Bank, Bank Sinarmas, BRI, OCBC, BTN, BSI, Danamon, Panin Bank, Bank Woori Saudara, Bank Mestika, Bank INA, Bank UOB, Bank CCB, Bank Nobu, BCA Syariah, dan KB Bank.

Di periode pertama, program ini memberikan stimulus tambahan bagi masyarakat mulai dari keringanan harga hingga 25 persen dan atau subsidi DP hingga 15 persen.

Ada pula pilihan promo lainnya yang ditawarkan program MIQ seperti Free BPHTB, bebas biaya KPA hingga 2,5 persen, bebas IPL hingga 1 tahun, voucher furniture hingga 10 persen, voucher electronic hingga 4 persen dan hadiah konsumen hingga 3,5 persen, sesuai dengan produk pilihan konsumen.