Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
area produksi tambang batu bara
Ilustrasi aktivitas tambang batu bara. (Freepik)

Intinya sih...

  • Pendapatan usaha naik 21,3 persen per kuartal-III 2025.

  • Peningkatan pendapatan didorong oleh ekspansi operasional dan kontribusi dari proyek baru.

  • Laba bersih perseroan turun 27,17 persen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan jasa pertambangan, PT Sinar Terang Mandiri Tbk, yang memiliki kode emiten MINE, membukukan pendapatan usaha senilai Rp1,78 triliun per kuartal-III 2025. Capaian tersebut setara dengan pertumbuhan 21,3 persen dalam setahun (YoY).

Direktur Utama PT Sinar Terang Mandiri Tbk, Ivo Wangarry, menyatakan peningkatan pendapatan ini didorong oleh ekspansi operasional dan kontribusi dari proyek baru yang mulai berjalan tahun ini.

“Pertumbuhan pendapatan dan peningkatan aset pada Kuartal III-2025 menunjukkan bahwa strategi ekspansi dan penguatan kapabilitas operasional yang kami jalankan berada di jalur yang tepat. Kami terus memperbesar kapasitas layanan dan menjaga kualitas operasional, sehingga [MINE] semakin dipercaya oleh mitra strategis di sektor pertambangan,” ujar Ivo dalam keterangan resminya (25/11).

Perseroan mengamankan dua sumber pendapatan baru pada tahun ini. Lini usaha jasa konstruksi berupa pembangunan  jalan hauling bersama PT Erabaru Timur Lestari, mulai menghasilkan pendapatan pada kuartal-III 2025.

Kemudian, proyek baru bersama PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) juga turut menambah kontribusi signifikan terhadap kinerja perseroan. 

Pendapatan dari lini bisnis jasa konstruksi menyumbang Rp127,04 miliar. 

Di luar penambahan tersebut, lini bisnis penambangan tetap menjadi kontributor pendapatan terbesar dengan 92,9 persen, dengan sumbangsih terhadap total pendapatan mencapai Rp1,65 triliun. Itu artinya terjadi peningkatan 12,9 persen dibandingkan dengan capaian pada kuartal-III 2024 yang bernilai Rp1,47 triliun. 

Laba bersih perseroan mengalami penurunan 27,17 persen (YoY) menjadi Rp145,54 miliar, dibandingkan dengan Rp199,85 miliar pada periode sama tahun lalu.

Dari sisi neraca keuangan, total aset naik 32,8 persen dari Rp1,61 triliun pada Desember 2024, menjadi Rp 2,14 triliun pada kuartal-III 2025. Hal ini dipandang mencerminkan ekspansi berkelanjutan dan tumbuhnya kapasitas operasional perseroan.

Pada perdagangan hari ini, saham MINE turun 2 poin atau 0,42 persen menjadi Rp478.

Editorial Team