Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, untuk mengurangi dampak situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Situasi Timur Tengah semakin memanas dengan adanya konflik Iran dan Israel belum lama ini.
Eskalasi geopolitik di wilayah itu pun perlu diwaspadai karena dapat berpengaruh terhadap Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
Konflik yang terjadi diperkirakan berdampak pada setidaknya tiga hal: peningkatan harga energi, peningkatan biaya logistik, dan penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (USD). Hal tersebut merupakan konsekuensi menjadi bagian dari perekonomian dan supply chain global.
Karenanya, pemerintah perlu menganalisa dan menyiapkan smart policy untuk memitigasi pengaruh terhadap sektor manufaktur di dalam negeri. Kemenperin juga akan segera melakukan koordinasi dengan para pelaku industri.
“Kemenperin tengah berupaya memetakan solusi-solusi untuk mengamankan sektor industri dari dampak konflik yang tengah terjadi,” Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (18/4).