Jakarta, FORTUNE - Berdasarkan studi Mckinsey, dunia akan kehilangan PDB global US$1 triliun apabila masalah pemberdayaan perempuan tidak teratasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pandemi Covid-19 turut mempengaruhi pemberdayaan perempuan.
“Tindakan yang diambil untuk mencapai perbaikan kesetaraan perempuan termasuk bidang pendidikan, kesehatan ibu, dan keuangan. Jika beban pekerja perempuan yang tidak dibayar ditekan, PDB secara global dapat meningkat secara signifikan hingga US$13 triliun pada 2023,” katanya dalam B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC), Jumat (17/6).
Menkeu menyebut Indonesia mengalami kemajuan dalam mengurus kesetaraan gender satu dekade terakhir. Pemerintah melibatkan banyak perempuan sebagai tenaga kerja. Kesetaraan ini yang menjadi penting.
“Saat ini perempuan mendominasi angkatan kerja Indonesia sebesar 53,2 persen. Berdasarkan data BPS, 62 persen perempuan bekerja di sektor informal,” ujarnya.