Jakarta, FORTUNE - Pemerintah tengah mencari strategi untuk memastikan investasi tetap masuk ke Indonesia sesuai target yang ditetapkan. Hal ini dinilai bakal menantang lantaran situasi perekonomian dunia pada tahun mendatang yang dibayangi resesi.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, menyatakan situasi ke depan kemungkinan bakal jauh lebih sulit ketimbang pandemi Covid-19. Karenanya, target investasi Rp1.400 triliun pada 2023 akan cukup menantang bagi Indonesia.
"Ini 2023 bukan hanya persoalan pandemi, tapi juga persoalan kondisi ekonomi global yang sangat tidak baik-baik saja," ujarnya dalam konferensi pers daring, Kamis (10/11).
Bahlil memandang Forum G20 sebagai peluang untuk menarik minat para investor menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, forum G20 memiliki kontribusi hingga 85 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen populasi penduduk dunia. Dengan strategi yang tepat, peluang Indonesia kebanjiran investasi terbuka lebar melalui G20.
"G20 akan jadi momentum strategis terukur dan betul-betul memanfaatkan peluang ini dalam rangka menyakinkan investor untuk tetap survive dan percaya kepada Indonesia dalam menanamkan modalnya di Indonesia," kata Bahlil.