Strategi East Ventures Perkuat ESG pada Startup Portofolio

Jakarta, FORTUNE - Partner at East Ventures, Avina Sugiarto, mengatakan modal ventura bukan hanya berinvestasi, tetapi harus berperan membimbing perusahaan rintisan (startup) dalam portofolio untuk memperbesar dampak environmental, social, and governance (ESG) dalam bisnis yang dijalankan.
“Di East Venturest, ESG dan impact sudah menjadi DNA kami sejak EV terbentuk di 2009. Dari investasi kita pertama lihat bgmn teknologi bisa memberi dampak positif utk masyarakat dan perkembangan ekonomi di Indonesia,” ujar Avina dalam diskusi “Change the World for the Better Planet” di Fortune Indonesia Summit 2023, Kamis (16/3).
Dia menjelaskan, perjalanan 12 tahun menanamkan ruh ESG ke semua startup bagai melihat dua dua sisi koin berbeda. Di satu sisi adalah melihat manajemen risiko, tapi di sisi lain semua harus sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kita lihat risk manajemen, memastikan bagi bisnis yang berjalan meminimalkan dampak negatif, misalnya mulai dari aturan ketenagakerjaan, kesehatan, keamanan pekerja dan sebagainya. Semua juga sejalan pada SDGs dan terukur dalam laporan yang disajikan ke masyarakat,” katanya.
Memastikan startup menerapkan ESG
Avina menambahkan, berbagai inisiatif dari sisi internal VC dan edukasi ke startup dilakukan agar penerapan ESG berjalan baik. “Paling penting adalah memberikan capacity building pada tim investasi, tim value creation, dan tim legal, serta keseluruhan untuk memiliki pengetahuan tentang ESG dan menerapkannya. Mereka adalah garda terdepan untuk bertemu para startup,” ujar Avina.
Tak kalah penting, untuk menjaga portofolio startup tetap menerapkan ESG menurut Avina yakni melakukan measurement atau pengukuran. “Ini salah satu peran yang investor bisa bantu lakukan dalam ikut membangun ekosistem investasi berkelanjutan," ujarnya.
Berdasarkan East Ventures Sustainability Report 2022, tiga sektor portofolio East Ventures untuk Tanah Air, yaitu inklusi keuangan, pendidikan, dan perawatan kesehatan yang lebih baik, serta lingkungan berkelanjutan yang layak huni.
Avina mencontohkan salah satu startup dalam portofolionya, yaitu GoTo Group yang memiliki misi untuk “memberdayakan kemajuan” dengan menawarkan infrastruktur dan solusi teknologi yang membantu setiap orang untuk mengakses dan berkembang dalam ekonomi digital.
“Di GoTo kami melakukan measurement yang menjadi basis sustainability report kita, ini penting tak hanya bagi VC tapi bagi mereka untuk mengukur keberlanjutan dan memberi akses kepada publik. Itu juga sebagai indikator perkembangan portofolio startup.
Ada pula platform perikanan Aruna, yang berhasil membuat dampak yang lebih besar di samping bisnis utamanya sebagai platform pembantu penjualan hasil tangkapan para nelayan agar mendapatkan harga jual yang lebih baik.