Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Film Barbie. (Warner Bros)

Jakarta, FORTUNE – Peluncuran film Barbie mencuatkan sebuah kenyataan bahwa karya sinema ini tidak bisa dibuat sembarangan dan memerlukan strategi marketing yang kompleks, dengan biaya ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu pun terbayar, dengan masuknya Barbie dalam deretan box office.

Mengutip Variety (23/7), kampanye pemasaran film yang mengadaptasi kisah mainan anak perempuan paling populer di dunia ini menghabiskan dana hingga US$150 juta atau sekitar Rp2,25 triliun–belum termasuk produksi yang menghabiskan US$145 juta Rp2,18 triliun. Biaya tersebut digunakan mulai dari game, promosi iklan, hingga fesyen.

 “Kami melakukan banyak diskusi internal tentang materi yang tepat; kapan waktu promo yang tepat; sampai berapa banyak cerita yang harus kami berikan. Setiap kali kami merilis sesuatu, film tersebut mencapai tingkat keterlibatan baru dalam budaya,” kata Presiden Pemasaran Global Warner Bros, Josh Goldstine, kepada Variety.

Terbukti, kini film ini mencatatkan pendapatan box office global hingga US$337 pendapatan atau sekitar Rp5,06 triliun hingga saat ini. Jauh melampaui film biografi ‘Oppenheimer’ yang mencatatkan US$80,5 juta atau sekitar Rp1,21 triliun.

Momen paling menarik

Goldstein mengatakan, momen paling menarik terjadi di CinemaCon 2022. “Kami menampilkan satu gambar Barbie di Corvette-nya di Barbieland. Itu adalah salah satu momen yang mengambil kehidupannya sendiri,” ujarnya.

Selang sebulan kemudian, kru Barbie syuting di Santa Monica yang dipenuhi orang-orang mengambil gambar di jalan. Margot dan Ryan (pemeran utama film ini) dengan pakaian Dayglow warna-warni di pantai, dan kabar pun mulai tersebar luas menggemparkan budaya pop masyarakat.

Kampanye pink

Editorial Team

Tonton lebih seru di