Jakarta, FORTUNE – Peluncuran film Barbie mencuatkan sebuah kenyataan bahwa karya sinema ini tidak bisa dibuat sembarangan dan memerlukan strategi marketing yang kompleks, dengan biaya ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu pun terbayar, dengan masuknya Barbie dalam deretan box office.
Mengutip Variety (23/7), kampanye pemasaran film yang mengadaptasi kisah mainan anak perempuan paling populer di dunia ini menghabiskan dana hingga US$150 juta atau sekitar Rp2,25 triliun–belum termasuk produksi yang menghabiskan US$145 juta Rp2,18 triliun. Biaya tersebut digunakan mulai dari game, promosi iklan, hingga fesyen.
“Kami melakukan banyak diskusi internal tentang materi yang tepat; kapan waktu promo yang tepat; sampai berapa banyak cerita yang harus kami berikan. Setiap kali kami merilis sesuatu, film tersebut mencapai tingkat keterlibatan baru dalam budaya,” kata Presiden Pemasaran Global Warner Bros, Josh Goldstine, kepada Variety.
Terbukti, kini film ini mencatatkan pendapatan box office global hingga US$337 pendapatan atau sekitar Rp5,06 triliun hingga saat ini. Jauh melampaui film biografi ‘Oppenheimer’ yang mencatatkan US$80,5 juta atau sekitar Rp1,21 triliun.