Jakarta, FORTUNE - Era bekerja dari rumah alias work from home (WFH) agaknya benar-benar akan tamat. Sejak tahun lalu, petinggi Amazon, Facebook, Google, dan perusahaan lainnya sudah mengevaluasi implementasi WFH dan menganggap metode itu tak efektif.
Banyak alasan dari para CEO mulai menerapkan aturan konvensional tersebut. Melansir MediaDecision.com, dalam laporan KPMG Global CEO Outlook, 64 persen eksekutif global percaya bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun di mana dunia memberlakukan aturan bekerja di kantor sepenuhnya. Para CEO juga mengatakan bahwa mereka sedang menjajaki insentif dan fasilitas untuk menjadikan pekerjaan di tempat lebih menarik daripada pekerjaan jarak jauh.
Hal ini sangat berbenturan dengan keinginan karyawan. Dalam studi yang dilakukan Gallup, sebanyak 90 persen pekerja mengatakan tidak ingin kembali bekerja sepenuhnya di kantor. Mereka menilai, bekerja dengan tim tak harus selalu berada di lokasi yang sama. Menyusul kontroversi ini, faktanya banyak karyawan yang rela melepaskan pekerjaannya yang tidak memberikan fleksibilitas yang mereka inginkan.
Sejak pengunduran diri besar-besaran dimulai pada awal tahun 2021, para pengusaha khawatir akan kehilangan talenta terbesar mereka karena masalah fleksibilitas. Namun, seiring dengan industri yang menemukan keseimbangan dan talenta-talenta baru yang berkembang secara agresif, kekuasaan tampaknya beralih kembali ke tangan para pemberi kerja. Pada akhirnya, sistem yang tidak fleksibel hanya memikirkan para pemodal, pemegang investasi.