Suplai Bahan Bakar Fosil RI Terbatas, Ini yang Harus Diupayakan

Jakarta, FORTUNE - Pemakaian bahan bakar fosil di Indonesia dinilai masih cukup besar sehingga berpotensi untuk melenyapkan suplai cadangan Sumber Daya Alam (SDA) fosil di setiap wilayah Indonesia.
Kepala Balai Besar Survey dan Pengujian EBT Kementerian ESDM, Harris Yahya menyatakan, suplai dari sektor energi sekarang ini masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh negara. Ia mengungkapkan, saat ini penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia masih sangat tinggi berada di angka 83,3 persen. Bahkan, masyarakat hingga industri telah mengkonsumsi 1,5 Juta barel bahan bakar fosil per hari nya, padahal negara kita hanya mampu memproduksi 600 ribu barel per hari.
“Jika kita tidak bisa memanfaatkan kekayaan kita ataupun tidak bisa mengelola sumber yang ada maka dalam waktu dekat kita akan kehilangan segalanya,” kata Harris saat diskusi Sustainability Recognition Forum bertajuk “Unlocking Energy Efficiency” di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (15/5).
Untuk itu, menurutnya Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam berupaya menjaga suplai bahan bakar. Perlu adanya kolaborasi antara Pemerintah, masyarakat dan pelaku industri.