Jakarta, FORTUNE - Fenomena pandemi Covid-19 menjadi salah satu momentum pendorong masyarakat menyadari pentingnya memiliki perencanaan keuangan. Survei Populix bertajuk “Insights and Future Trends of Investment in Indonesia” menunjukkan masyarakat Indonesia telah memiliki kesadaran dalam berinvestasi, khususnya generasi milenial.
Survei ini dilakukan pada 24-28 Oktober 2022 secara online melalui aplikasi Populix terhadap total 1.038 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia. Pertanyaan survei dikemas dalam bentuk kuesioner tertutup dengan format pilihan ganda tunggal dan pilihan ganda kompleks.
Dari hasil survei terungkap, mayoritas (72 persen) responden mengatakan telah berinvestasi, terutama di kalangan generasi millennials. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan survei Populix pada Januari 2021 yang mana hanya ada kurang dari setengah responden (44 persen) menyatakan mulai berinvestasi.
“Kehadiran berbagai aplikasi investasi di tanah air mendorong inklusivitas kepada anak muda untuk mulai berinvestasi, ini terlihat juga dari mayoritas responden yang memilih menjalankan investasi melalui aplikasi," kata Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu dalam keterangannya, Kamis (1/12).
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, survei juga menunjukkan bahwa para responden ini telah mempertimbangkan aspek-aspek kondisi keuangan mereka, kejelasan informasi, serta profil risiko dari masing-masing instrumen investasi.
Artinya, saat ini mereka sudah memiliki kesadaran dan literasi keuangan yang lebih baik sebelum memulai untuk berinvestasi. Ini menjadi catatan positif untuk Indonesia. Namun, fenomena ini juga menjadi alarm pengingat diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak untuk terus mengimbangi minat anak muda Indonesia pada tren investasi dengan literasi keuangan yang lebih baik lagi.