Jakarta, FORTUNE - Freeport-McMoRan (FCX) menargetkan tambang Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua mulai kembali beroperasi secara bertahap mulai kuartal kedua 2026.
Presiden dan CEO Freeport, Kathleen Quirk, menjelaskan bahwa tambang tersebut saat ini masih dalam tahap perbaikan. Proses remediasi tengah dipercepat untuk memastikan kesiapan operasional ketika aktivitas produksi kembali dibuka.
Menurutnya, seluruh proses pemulihan dilakukan dengan standar keselamatan yang ketat, efisien, serta bertanggungjawab. Freeport juga telah memasukkan pembelajaran dari insiden fatal sebelumnya itu ke dalam rencana operasional yang baru, serta menerapkan berbagai inisiatif untuk mencegah kejadian serupa.
"Kami akan terus memprioritaskan keselamatan di atas segalanya seiring kami memulihkan operasi dan berupaya memberikan manfaat bagi banyak pemangku kepentingan kami," ujar Quirck dalam keterangan resmi, Selasa (18/11).
Di sisi lain, dua tambang bawah tanah yakni Deep Mill Level Zone dan Big Gossan yang tidak terpengaruh insiden sebelumnya sudah mulai beroperasi lagi sejak akhir Oktober 2025.
Dalam rencana pemulihan dan peningkatan bertahap, Freeport-McMoRan memperkirakan produksi tembaga dan emas dari distrik mineral Grasberg pada tahun 2026 akan sejalan dengan proyeksi 2025, yakni sekitar satu miliar pon tembaga dan 0,9 juta ons emas.
Sedangkan untuk produksi PTFI pada 2026-2027 diproyeksikan terus meningkat dengan rata-rata tahunan sekitar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,3 juta ons emas untuk periode tiga tahun 2027-2029.
Sejalan dengan target pemulihan ini, Quirk mengabarkan bahwa perusahaan menggelar konfrensi bersama analis sekuritas. Dalam agenda ini dibahas terkait perkembangan penanganan insiden, rencana operasi ke depan, serta pembaruan bisnis global.
Sebelumnya, pada 8 September 2025 lalu, tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mengalami longsor. Akibat insiden tersebut, tujuh pekerja tewas dan produksi terhenti hampir satu bulan.
