Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Screen Shot 2025-08-06 at 9.08.17 AM.png
Booth Daihatsu di GIIAS 2025 (Dok. Astra Daihatsu Motor)

Intinya sih...

  • Meski demikian, ada penurunan tipis dari Rp2,53 triliun pada GIIAS 2024

  • Dalam empat tahun belakangan, nilai transaksi GIIAS masih meningkat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Astra Financial sukses membukukan total nilai transaksi Rp2,4 triliun selama 11 hari penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Capaian ini melampaui 9,09 persen dari target awal yang dicanangkan sebesar Rp2,2 triliun. Meskipun nilai transaksi ini tercatat turun tipis bila dibandingkan GIIAS 2024 yang mencapai Rp2,53 triliun, lini bisnis keuangan Grup Astra ini berhasil mengumpulkan 6.406 surat pemesanan kendaraan (SPK).

Project Director Astra Financial GIIAS, Tan Chian Hok, mengatakan antusiasme tinggi dari pengunjung menjadi pendorong bagi perusahaan untuk terus berinovasi.

“Melalui layanan One Stop Financial Solutions, kami ingin memberikan pengalaman finansial yang praktis dan terpercaya bagi pengunjung dalam mewujudkan kendaraan impiannya,” ujar Tan Chian Hok melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (7/8).

Dia menambahkan, nilai transaksi tersebut didominasi oleh kontribusi dari perusahaan pembiayaan roda empat, yakni ACC dan TAF. Kedua perusahaan multifinance ini secara gabungan berhasil membukukan 5.560 SPK.

Pada segmen roda dua, FIFGROUP menunjukkan kinerja solid dengan mencatatkan nilai pembiayaan Rp13,1 miliar dari 513 SPK. Angka ini setara dengan 102,6 persen dari target yang ditetapkan.

Kinerja positif juga datang dari lini bisnis asuransi. Asuransi Astra, melalui produk asuransi mobil Garda Oto, membukukan perolehan premi senilai Rp2,6 miliar, atau mencapai 170,1 persen dari target. Di sisi lain, Astra Life mencatatkan nilai transaksi asuransi jiwa kredit sebesar Rp2,5 miliar, melampaui target hingga 130 persen.

Layanan perbankan digital Bank Saqu turut menjadi sorotan dengan pencapaian signifikan. Bank Saqu membukukan nilai transaksi Rp12,6 miliar, atau melesat 217,7 persen dari target. Pencapaian ini juga menunjukkan pertumbuhan kuat 117,7 persen jika dibandingkan periode GIIAS tahun sebelumnya.

Tren nilai transaksi GIIAS dalam 4 tahun belakangan masih meningkat

Booth Daihatsu di GIIAS 2025 (Dok. Astra Daihatsu Motor)

Belakangan, industri otomotif memang sedang mengalami perlambatan. Hal ini terungkap dalam data penjualan mobil (wholesale) dari GAIKINDO yang hanya mencapai 374.740 unit hingga Juni 2025. Padahal, pada 2024 penjualan mobil bisa tembus 865.723 unit dan 2023 sebanyak 1.005.802 unit.

Pengamat Otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menilai layunya kinerja penjualan mobil disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat akibat tekanan ekonomi.

“Penurunan transaksi pembelian kendaraan kemungkinan besar disebabkan  melemahnya daya beli kelas menengah kita akibat kenaikan harga mobil kisaran Rp150 juta-400 juta sebesar rata-rata 7 persen per tahun yang tidak selaras dengan pertumbuhan pendapatan riil hanya 4-5 persen,” kata Yannes dilansir dari Antaranews.

Namun, bila dilihat secara historis, pagelaran GIIAS mengalami peningkatan dalam empat tahun belakangan. Meski GAIKINDO belum menjabarkan total transaksi pada GIIAS 2025, tercatat penyelenggaraan GIIAS 2024 berhasil membukukan transaksi Rp20 triliun, dengan SPK 40.000 unit.

Nilai transaksi tersebut masih tumbuh bila dibandingkan dengan GIIAS 2023 yang hanya mencapai Rp15 triliun. Sedangkan, untuk transaksi GIIAS pada 2022 dan 2021 tercatat mencapai Rp11,74 triliun dan Rp7 triliun.

Editorial Team