Jakarta, FORTUNE - Unilever terus mencari cara selama lebih dari setahun untuk menyehatkan bisnisnya. Beberapa langkah yang dilakukan misalnya merampingkan bisnis dengan berfokus pada merek-merek andala, memangkas lapangan kerja dan pemisahan (spin-off) unit bisnis.
Terbaru, perusahaan global ini juga tengah melihat kemungkinan menjual bisnis makanan dengan penjualan kumulatif senilai €1 miliar atau sekitar Rp16,71 triliun.
Divisi makanan raksasa produk konsumen yang terdaftar di Bursa Efek London ini mencatat omzet sebesar €13,2 miliar tahun lalu.
CEO Unilever Hein Schumacher ingin lebih berhati-hati dengan "portofolio merek makanan yang agak eklektik" milik perusahaan dan fokus pada saus, bumbu, dan banyak lagi, katanya kepada surat kabar Belanda Het Financieele Dagblad dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin.
Penjualan dapat mencakup merek-merek Belanda seperti Unox dan Conimex, Reuters melaporkan, tetapi Schumacher menolak untuk mengonfirmasi merek mana yang sedang dipertimbangkan kembali.
Unilever tengah gencar melakukan perombakan strategis, tetapi itu tidak berarti setiap merek kecil akan menghadapi ancaman.
"Kami tidak melakukan obral besar-besaran. Akan selalu ada merek yang tidak sepenuhnya cocok secara strategis, tetapi akan tetap menjadi bagian dari Unilever," kata Schumacher dikutip dari Fortune.com, Kamis (5/12).
Kepala eksekutif, yang mulai menjabat pada Juli lalu itu mengisyaratkan, ia membayangkan merek yang "lebih sedikit, lebih besar, dan lebih baik". Namun, Unilever menolak berkomentar lebih lanjut saat dihubungi oleh Fortune.