Jakarta, FORTUNE - Sektor hulu migas Indonesia beroleh kabar baik setelah PT Sele Raya Belida (SRB) menemukan cadangan minyak dan gas (migas) baru yang signifikan di Sumur Sungai Anggur Selatan-2 (SAS-2), Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Penemuan ini menunjukkan potensi aliran sebesar 3.856 barel minyak per hari (BOPD) dan 3,257 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
SKK Migas menyambut baik temuan ini dan menilai capaian tersebut semakin memperkuat optimisme pencapaian target produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
"Keberhasilan ini semakin memperkuat optimisme kita untuk mencapai target produksi 1 juta barrel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030. Kami berharap temuan ini dapat segera memberikan kontribusi nyata melalui early production pada akhir 2025," ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, dalam keterangannya, dikutip Senin (15/9).
Sejalan dengan itu, President & General Manager PT Sele Raya Belida, Juchiro Tampi, menyatakan pihaknya kini tengah berkoordinasi intensif dengan SKK Migas agar temuan ini dapat segera diproduksikan. Proses produksi awal dari sumur SAS-2 ditargetkan dapat dimulai pada kuartal IV-2025.
"Kami selalu menempatkan aspek keselamatan sebagai prioritas utama. Syukur, seluruh kegiatan pemboran berjalan aman tanpa insiden. PT Sele Raya Belida kini berkoordinasi dengan SKK Migas agar minyak dan gas dari sumur ini dapat segera diproduksikan," ujar Juchiro.
Menurut Senior Manager Exploration & Exploitation SRB, Doni Argiyanto, penemuan cadangan baru ini dikonfirmasi setelah Uji Kandung Lapisan (UKL) pada lapisan batupasir Formasi Talang Akar. Hasil pengujian menunjukkan adanya kolom minyak dan gas dengan tebal sekitar 39 kaki.
Pengeboran Sumur SAS-2 sendiri dimulai pada 16 Juni 2025 dan mencapai kedalaman akhir pada 18 Agustus 2025. Keberhasilan ini merupakan kelanjutan dari penemuan cadangan migas di Sumur Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) pada 2022.
Juchiro menambahkan, penemuan ini menjadi langkah awal membuka peluang penemuan cadangan migas lainnya di Wilayah Kerja (WK) Belida dan sekitarnya, yang diharapkan dapat terus mendukung peningkatan produksi migas nasional.