Jakarta, FORTUNE - PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) atau Michelin Indonesia turut terdampak pelemahan daya beli masyarakat tahun ini. Penjualan bersih MASA menyusut 15,31% yoy menjadi US$ 320,61 juta hingga kuartal III-2024. Pada saat yang sama, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induknya juga berkurang 57,39% yoy menjadi US$ 30,05 juta.
President Director Michelin Indonesia Ichayut Kanittasoontorn mengatakan, industri ban di Indonesia memang cukup dinamis sepanjang tahun ini sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi perusahaan. “Fenomena tersebut (pelemahan daya beli) memang terjadi, tapi saya melihatnya sebagai hal yang normal,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, industri ban terkait erat dengan industri otomotif yang kini juga sedang tertekan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai melakukan revisi target penjualan mobil nasional dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit pada akhir tahun 2024.
Bagaimanapun, Ichayut menilai situasi ini tak hanya terjadi di Indonesia. “Di mana pun, naik turunnya ekonomi adalah hal yang normal,” ujarnya. Ia menambahkan, “Saya pernah bertugas di sejumlah negara dan terkadang kami melalui masa sulit di suatu negara dan setelah beberapa tahun itu akan berlalu. Hal seperti ini tidak permanen.”