Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi: kawasan yang dikembangkan oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (Dok. PANI)
Ilustrasi: kawasan yang dikembangkan oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (Dok. PANI)

Jakarta, FORTUNE - Tol Kataraja milik PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan beroperasi secara parsial pada 2025. Analis menilai, itu berpotensi meningkatkan prapenjualan perseroan di masa depan.

Direktur PANI, Ipeng Widjojo, mengatakan, pengoperasian tol baru tersebut memang dibagi menjadi dua fase. Setelah fase I, fase II operasional tol Kataraja diproyeksikan pada 2026.

Operasional fase I dari tol itu akan menghubungkan PIK2 ke Tol Sedyatmo dan Bandara Soekarno-Hatta ke PIK2. "Fase kedua akan kita hubungkan PIK2 ke bandara [dan sebaliknya dan Tol Sedyatmo ke PIK2," kata Ipeng dalam paparan publik virtual perseroan, Selasa (9/9).

Saat ini tol dengan kepanjangan Kamal–Teluknaga–Rajeg–Balaraja telah menyandang sertifikat layak fungsi. Tol tersebut membentang sepanjang kurang lebih 39 KM dan akan memiliki dua gerbang di titik terpisah pada area PIK2. Nantinya, ketika tol tersebut beroperasi, perjalanan dari PIK2 menuju bandara Soekarno-Hatta diklaim hanya butuh waktu sekitar 7 menit.

Sebelumnya, Analis Trimegah Sekuritas Indonesia, Kharel Devin Fielin, menilai, operasional Tol Kataraja dapat meningkatkan volume pengunjung ke kawasan PIK2.

"Pengembangan proyek konektivitas tersebut diharapkan berdampak positif terhadap prospek prapenjualan dan kinerja keuangan perseroan," demikian catatan Kharel dalam riset itu, dikutip pada Selasa.

Ia menambahkan, jika operasional fase 1 tol itu telah dimulai, maka prapenjualan PANI dirpoyeksi dapat menyentuh Rp9 triliun pada 2026 dan Rp10,8 triliun pada 2027. Angka proyeksi tersebut lebih tinggi sekitar 69,8 persen (YoY) dan 103,8 persen (YoY) dari target prapenjualan PANI pada 2025, yakni Rp5,3 triliun.

Sebagai konteks, pada semester-I 2025, PANI telah membukukan prapenjualan senilai hampir Rp1,2 triliun. Kendati baru mencapai 22 persen dari target tahun ini, perseroan belum akan merevisi target tersebut.

"Sampai sejauh ini, kami masih berusaha mengejar target. Kami berharap belanja pemerintah dalam APBN bisa lebih digenjot dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dapat turun, agar daya beli masyarakat membaik," kata Direktur PANI, Yohanes Edmon Budiman, masih dalam acara paparan publik, Selasa.

PANI mengharapkan katalis-katalis itu bisa meningkatkan minat investasi serta pembelian terhadap sektor properti sampai dengan akhir tahun.

Editorial Team