Jakarta, FORTUNE – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang keberlanjutan terus berkembang, seiring meningkatnya kepedulian masyarakat hingga korporasi terhadap isu lingkungan dan ESG (Environmental, Social, Good Governance).
Salah satunya Plepah, perusahaan rintisan yang didirikan oleh Rengkuh Banyu Mahandaru yang berhasil menyulap kontainer makanan dari bahan baku pelepah daun pinang pada 2018.
“Idenya kembali pada kebiasaan leluhur kita dulu, yang membungkus makanan dengan menggunakan dedaunan. Itu coba kami lakukan kembali dan bisa dijadikan sebuah bisnis yang keren,” ujarnya dalam konferensi pers SATU Indonesia Awards ke-15, Senin (4/3).
Ide ini bermula ketika ia melihat kondisi laut di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai material pembungkus makanan, baik yang terbuat dari plastik maupun styrofoam. Rengkuh pun bertemu dengan masyarakat di Jambi yang menggunakan daun pinang sebagai alat pembungkus makanan.
Sejak saat itu, dia mengaku terinspirasi oleh tradisi masyarakat setempat, dan berupaya membawanya ke level lebih besar, melalui Pelepah. “Kami mencoba lebih aware terhadap potensi material dari sumber daya lokal untuk dihilirisasi,” kata Rengkuh.
Dari produksi kecil-kecilan, kini Plepah bisa menyuplai pembungkus makanan ramah lingkungan hingga lebih dari 120 ribu kontainer makanan per bulan. Usaha Rengkuh juga membantu menaikkan pendapatan petani dan pengumpul pelepah pinang di tempat-tempat mereka bekerja.