Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) dan Zhejiang Huayou Cobalt Company (“Huayou”) menandatangani Heads of Agreement (HoA) pengembangan smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (“HPAL”) di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Sebalumnya, kedua belah pihak telah memulai langkah awal kerja sama dengan melakukan studi kelayakan (feasibility study) atas proyek tersebut. Studi yang dilakukan oleh Huayou tersebut berujung pada kesimpulan positif sehingga komitmen kemitraan ditingkatkan dengan HoA.
Nantinya, pabrik HPAL tersebut akan mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (“MHP”) dengan rencana kapasitas produksi tahunan sekitar 60.000 ton nikel dalam PLTMH. PLTMH tersebut dapat diolah menjadi bahan untuk komponen baterai kendaraan listrik.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hal lain yang dibahas dalam perjanjiankerja sama ini adalah komitmen para pihak untuk meminimalkan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2050.Huayou akan berdiskusi lebih lanjut dengan PT Vale untuk mempelajari energi alternatif rendah karbon.
CEO PT Vale Febriany Eddy menjelaskan, proyek joint development ini merupakan salah satu realisasi untuk memenuhi komitmen perusahaannya terhadap penambangan berkelanjutan serta mendukung program pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.