Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi logo Warner Bros. Discovery (unsplash.com/Dmitry Kropachev)
ilustrasi logo Warner Bros. Discovery (unsplash.com/Dmitry Kropachev)

Intinya sih...

  • Warner Bros Discovery (WBD) akan memisah perusahaannya menjadi perusahaan studios dan streaming serta perusahaan jaringan televisi kabel.

  • Langkah ini diambil karena layanan streaming menarik ratusan juta pengguna, sementara TV kabel mengalami penurunan penonton dan rating.

Jakarta, FORTUNE - Warner Bros. Discovery (WBD), perusahaan induk dari HBO dan CNN, berencana memecah usahanya menjadi dua perusahaan terbuka pada pertengahan 2026. Langkah ini akan memisahkan bisnis studio dan streaming yang sedang bertumbuh dari bisnis jaringan televisi kabel yang terus mengalami penurunan.

Perusahaan pertama akan berfokus pada studio dan streaming, mencakup aset premium seperti Warner Bros., DC Studios, dan layanan HBO Max. Unit ini akan dipimpin oleh CEO WBD saat ini, David Zaslav. Sementara itu, perusahaan kedua yang dinamai Global Network akan menaungi jaringan televisi kabel seperti CNN, TNT Sports, dan Discovery, serta akan dipimpin oleh CFO WBD saat ini, Gunnar Wiedenfels.

Langkah restrukturisasi besar ini diambil seiring pergeseran lanskap media global. Layanan streaming terus menarik ratusan juta pengguna, sementara TV kabel mengalami penurunan jumlah penonton yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami terus menganalisis bagaimana industri kami berkembang. Jalan yang tepat ke depan menjadi semakin jelas untuk memisahkan jaringan global dan studio streaming menjadi dua perusahaan independen yang diperdagangkan secara publik,” kata David dalam keterangannya yang dikutip dari Reuters, Selasa (10/6).

Secara finansial, sebagian besar utang perusahaan yang per Maret 2025 mencapai US$38 miliar akan dialihkan ke unit Global Network. Untuk mendukung restrukturisasi ini, Reuters melaporkan bahwa WBD telah memperoleh pinjaman dari JP Morgan sebesar US$17,5 miliar.

Kabar pemisahan ini belum mampu mendongkrak kinerja saham WBD, yang justru turun 3 persen pada perdagangan Senin (9/6) dan telah melemah 10 persen sepanjang tahun. Penurunan ini sejalan dengan tantangan yang dihadapi lini bisnis kabelnya. CNN, misalnya, mengalami penurunan rating jam tayang utama sebesar 6 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu, dan telah memberhentikan lebih dari 200 karyawan tahun ini untuk fokus pada layanan digital.

Di sisi lain, platform streaming WBD menunjukkan kinerja yang solid dengan total lebih dari 122 juta pengguna pada akhir kuartal I-2025, menegaskan potensi pertumbuhan yang menjadi alasan utama pemisahan bisnis ini.

Editorial Team