Jakarta, FORTUNE - Perekonomian global mengalami pukulan besar ketika Covid-19 melanda, sehingga membalikkan pertumbuhan di sebagian besar negara di dunia. Meskipun tahun 2021 mengalami pemulihan yang kuat, tahun 2022 membawa lebih banyak masalah karena kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga berdampak pada pengeluaran dan pinjaman, dan terjadi penurunan ekonomi. Selain itu, banyak negara memasuki resesi.
Meskipun kinerja perekonomian mulai membaik dan meredakan ketakutan terhadap resesi di beberapa negara besar, tetapi perlambatan ekonomi masih terbukti menjadi masalah yang terus-menerus terjadi.
Menurut World Economic Outlook Report IMF yang dirilis pada Oktober 2023, tingkat pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 3 persen, turun dari 3,5 persen pada tahun 2022, sedangkan pertumbuhan pada tahun 2024 diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2023, yaitu sebesar 2,9 persen.
Angka ini berada di bawah nilai tertinggi yang dilaporkan dalam satu dekade sebelum pandemi melanda, di mana pertumbuhan tahunan rata-rata berada pada sekitar 3,9 persen.
Melansir Yahoo Finance, pada Rabu (22/11) penurunan pertumbuhan global yang signifikan ini imbas dari dampak besar yang dialami oleh negara maju, meskipun sebelumnya merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbaik di dunia.
Negara-negara ini menyumbang persentase besar dari total Produk Domestik Bruto (PDB) global, dan perkiraan menunjukkan penurunan lebih lanjut pada tahun 2023, yaitu dari 2,6 persen pada tahun 2022 menjadi 1,5 persen pada tahun 2023, dan hanya 1,4 persen pada tahun 2024.
Untungnya, penurunan di negara-negara emerging market yang semakin berkontribusi terhadap PDB global, diperkirakan akan jauh lebih rendah. Proyeksi menunjukkan penurunan dari 4,1 persen pada tahun 2022 menjadi 4,0 persen pada tahun 2023 dan 2024. Meskipun situasi sulit ini, terdapat sedikit harapan karena diperkirakan bahwa tingkat inflasi akan mengalami penurunan, yakni mencapai 6,8 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan 8,7 persen pada tahun 2022.