Jakarta, FORTUNE – Pekan lalu, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada 2021 yang tumbuh positif. Lalu, apa saja sektor usaha yang paling banyak menerima investasi pada tahun kedua pandemi COVID-19?
Jika mengacu pada catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), tumbuh 9,0 persen menjadi Rp900,1 triliun dari Rp826,3 triliun tahun sebelumnya.
Setidaknya terdapat lima sektor usaha yang menjadi penerima penanaman modal terbesar pada periode tersebut. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya menjadi sektor dengan guyuran investasi terbesar pada Rp117,5 triliun atau setara 13,0 persen.
Di posisi kedua ada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang realisasi investasinya Rp117,4 triliun. Lalu, berturut-turut sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp107,4 triliun); listrik, gas, dan air (Rp81,6 triliun); dan pertambangan (Rp81,2 triliun). Berikut lisnya.
- Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya
- Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran
- Transportasi, gudang, dan telekomunikasi
- Listrik, gas, dan air
- Pertambangan
Daftar sektor penerima investasi terbanyak tersebut bergerak dinamis jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya atau 2020. Menurut data sama, pada tahun pertama pandemi, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mendapat investasi terbesar dengan porsi 17,5 persen, diikuti listrik, gas, dan air (12,3 persen), dan industri logam dasar (11,5 persen).
Terdapat dua sektor yang menjadi pilihan strategis penanam modal selama pandemi: industri logam dan transportasi gudang dan telekomunikasi. Keduanya setidaknya selalu masuk dalam tiga besar.