Jakarta, FORTUNE - Squid Game, serial asal negeri ginseng “Korea Selatan” yang tayang di Netflix ini menyuguhkan cerita sisi gelap manusia, tetapi disuguhkan dengan sangat menarik. Dari mini series bergenre survival thriller ini, ada fakta menarik menceritakan kisah nyata tentang tingginya utang warga Korea Selatan (Korsel).
Pandemi pun membuat kondisi semakin parah, banyak warga yang mengambil jalan instan untuk mendapat uang dengan cara berutang. Bisa jadi fakta ini menjadi benang merah, para peserta rela mengorbankan nyawa dan mengikuti permainan mematikan demi memenangkan uang 45,6 miliar won.
Jalan cerita serial dari sutradara dan penulis Hwang Dong Hyuk ini mengungkap bahwa utang rumah tangga Korsel sangat tinggi, mencapai 96,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). Hal itu diketahui dari salah satu cuplikan film Squid Game yang terselip sebuah pemberitaan. Dengan catatan itu, Korsel menduduki posisi kedua sebagai negara yang memiliki utang rumah tangga tertinggi di dunia.
"Peningkatan utang rumah tangga Korea menduduki posisi ke-2 teratas di dunia. Laju peningkatan utang rumah tangga negara kita, melampaui rata-rata global. Tiga kuartal terakhir, Bank of Korea dan Bank Penyelesaian Internasional melaporkan bahwa rasio PDB terhadap utang rumah tangga adalah 96,9 persen," demikian narasi pembawa berita di Squid Game.
Berdasarkan data Bank of Korea (BOK), utang rumah tangga Korsel mencapai rekor tertinggi pada kuartal II-2021. Kredit rumah tangga, yang mencakup utang rumah tangga kepada bank dan lembaga keuangan lainnya, berjumlah 1.805,9 triliun won pada akhir Juni, naik 41,2 triliun won dari tiga bulan sebelumnya.
"Ini menandai yang tertinggi sejak data mulai dikompilasi pada tahun 2003," kata laporan Xinhuanet, dikutip Selasa (4/10).
Pada 2020, BOK juga merilis laporan terkait utang rumah tangga Korsel tumbuh pada tingkat paling lambat dalam satu tahun pada kuartal pertama. Pertambahan hanya 11 triliun won dari tiga bulan sebelumnya, menjadi 1.611,3 triliun won pada akhir Maret. Di sisi lain, GDP Korsel diperkirakan telah menyusut 1,3 persen dari tiga bulan sebelumnya pada periode Januari-Maret, menandai kontraksi on-quarter yang terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Laporan Institute of International Finance (IIF) juga menyebut pada akhir Maret 2020, utang dari bisnis nonfinansial mencapai 104,6 persen dari PDB Korsel, naik 7,4 persen dari tiga bulan sebelumnya.
Ditambah kemerosotan akibat pandemi, banyak pihak termasuk perusahaan meningkatkan pinjaman hingga pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dilansir dari QM Financial pada Senin (4/10), berikut beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari Squid Game agar Anda memiliki finansial yang sehat.