Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Shutterstock/Bumble Dee

Jakarta, FORTUNE - Dana Moneter Internasional (IMF) kemungkinan akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Langkah itu diambil menyusul merebaknya varian baru COVID-19 yang dikenal sebagai Omicron. Padahal lembaga itu pada Oktober meramalkan perekonomian dunia akan tumbuh 5,9 persen tahun ini, dan 4,9 persen pada 2022.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan varian Omicron menebalkan ketidakpastian. Sebab, informasi tentangnya masih terlalu sedikit. Para peneliti mengatakan virus itu bisa saja mengambil materi genetik dari virus lain, yang mungkin saja menyebabkan flu biasa. Atau, mutasi dapat membuat Omicron lebih mudah mengelak dari sistem kekebalan tubuh.

Menurut Georgieva seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/12), tingginya inflasi di Amerika Serikat saat ini harus ditangani pengambil kebijakan menyusul ketidakmerataan kenaikan harga di dunia. Dengan begitu, tiap wilayah dapat menyesuaikan kebijakan secara mandiri dengan melihat kondisi yang ada.

Waktunya menaikkan suku bunga

Georgieva mengatakan kekuatan ekonomi AS memiliki efek positif ke seluruh dunia. Bahkan, jika bank sentral AS kelak mengurangi kebijakannya di masa mendatang, seperti yang sudah diperkirakan sebagian besar ekonom. “Kami percaya bahwa jalan menuju kenaikan suku bunga kebijakan dapat berjalan lebih cepat (sembari menunjuk 2022 sebagai target)," katanya.

IMF dorong restrukturisasi utang bagi negara berkembang

Editorial Team

Tonton lebih seru di