Jakarta, FORTUNE - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI) menyarankan Bank Indonesia (BI) untuk tak gegabah menurunkan suku bunga acuan atau BI-rate seiring dengan tren inflasi yang melandai.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky beranggapan, penurunan BI-rate akan memicu terjadinya aliran modal keluar dan berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.
"Oleh sebab itu, pemotongan suku bunga acuan oleh BI nampaknya perlu sejalan dengan momentum pemotongan suku bunga the Fed untuk menjaga perbedaan tingkat suku bunga. Sehingga, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,25 persen pada rapat dewan gubernur BI Agustus ini," kata Riefky dalam laporan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (21/8).