Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, hakulyakin penyelengaraan Presidensi G20 dapat bernilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Airlangga juga menyampaikan optimismenya perihal agenda tersebut yang berpotensi meningkatkan kepercayaan investor dunia.
Menurut Airlangga, presidensi G20 Indonesia berpeluang mengerek konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun. Lalu, penambahan produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp7,47 triliun. Bahkan, pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu orang di berbagai sektor industri.
“Secara ekonomi, hal ini akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional,” kata Airlangga dalam keterangannya, seperti dikutip, pada Senin (20/12).
Presidensi G20 merupakan posisi sebuah negara menjadi tuan rumah gelaran konferensi tingkat tinggi (KTT) internasional G20. Sedangkan, G20 sendiri merupakan forum yang beranggotakan 20 negara, di antaranya Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Cina, Korea Selatan, dan lainnya. Agenda tersebut dimulai pada 1 Desember 2021 hingga November 2022.