Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Reksa dana saham (pexels.com/Yan Krukau)
Reksa dana saham (pexels.com/Yan Krukau)

Intinya sih...

  • Aktiva Bersih Reksa Dana mencapai Rp576,13 triliun, naik 4,67% (MtM) dan 15,40% (YtD).

  • Net subscription investor sebesar Rp20,96 triliun (MtM) dan Rp45,50 triliun (YtD), didominasi oleh fixed income dan pasar uang.

  • PAPERDO dorong inovasi penjualan reksa dana online dengan fokus keamanan siber dan kolaborasi antar pelaku industri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Industri pengelolaan investasi di Indonesia terus tumbuh seiring dengan kesadaran masyarakat akan keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana pada 30 September 2025 tercatat mencapai Rp576,13 triliun atau naik 4,67 persen (MtM) atau naik 15,40 persen (YtD).

Penguatan kinerja NAB Reksa Dana turut ditopang oleh net subscription investor sebesar Rp20,96 triliun (MtM) sedangkan secara year to date net subscription Rp45,50 triliun. Pencapaian ini didominasi oleh net subscription pada Reksa Dana dengan underlying fixed income dan pasar uang.

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Perkumpulan Agen Penjual Reksa Dana Online (PAPERDO), Sander Parawira, menekankan perluasan inovasi penjualan reksa dana secara online.

“Saya melihat masih banyak inovasi dan inisiatif yang dapat kita lakukan sebagai agen penjual reksa dana online untuk terus memperluas akses investor terhadap berbagai produk reksa dana di pasar. Dengan begitu, kita dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan industri secara keseluruhan,” ujar Sander melalui keterangan resmi di Jakarta, (20/10).

Keamanan siber jadi fokus PAPERDO dalam pengembangan produk reksa dana

Ketua PAPERDO periode 2025–2028, Sander Parawira & Co-Chair Ketua PAPERDO, Jessica Wijaya/Dok Istimewa

Sander yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur), terpilih menjadi Ketua PAPERDO periode 2025–2028 pada (15/10). 

Berbekal latar belakang pendidikan Computer Science dari Stanford University, Sander juga menekankan pentingnya keamanan siber dalam mendorong inovasi produk. “Ini menjadi sangat penting untuk menjaga keamanan sekaligus kemudahan nasabah dalam bertransaksi,” katanya. 

Sementara itu, Jessica Wijaya dari PT Sayakaya Lahir Batin juga terpilih sebagai Co-Chair Ketua PAPERDO. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi dan hubungan yang baik antar pelaku industri, serta kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan oleh OJK selaku regulator.

“Untuk memajukan industri, dibutuhkan rasa saling percaya di antara seluruh pelaku pasar modal, baik dari sisi pelaku maupun pengawas. Tujuannya satu, yaitu menjaga ekosistem pasar modal Indonesia agar tetap aman, kondusif, dan tentunya menguntungkan bagi investor dalam negeri,” ujar Jessica.

PAPERDO sendiri merupakan sebuah perkumpulan yang merupakan bagian dari Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI). Seluruh anggota PAPERDO berharap kepemimpinan baru dari organisasi ini menghadirkan terobosan yang memperkuat inovasi serta kolaborasi di antara para agen penjual reksa dana online di Indonesia.

Editorial Team