Jakarta, FORTUNE - Baby boomer digadang sebagai generasi terkaya dalam sejarah. Generasi yang lahir di antara tahun 1946 sampai 1964 di tengah ledakan angka kelahiran di dunia ini pensiun dalam jumlah yang sangat besar. Meskipun banyak yang telah dibahas tentang dampaknya terhadap tempat kerja, dampaknya terhadap ekonomi bisa jadi lebih mendalam.
Meskipun telah bertahun-tahun berspekulasi tentang kemungkinan resesi berikutnya, Amerika Serikat telah menghindari perlambatan ekonomi sebagian besar berkat pengeluaran konsumen—yang didorong oleh orang-orang yang lebih tua dan lebih kaya serta kegiatan rekreasi mereka.
“Generasi baby boom telah mulai pensiun dengan rekor kekayaan bersih US$76 triliun,” kata Ed Yardeni, kepala strategi investasi di Yardeni Research, dalam Financial Times, mengutip Fortune.com pada Selasa (28/5).
“Mereka menghabiskan uang di restoran, kapal pesiar, perjalanan, dan layanan kesehatan. Semua industri jasa ini telah memperluas tenaga kerjanya, sehingga meningkatkan pendapatan riil dan mendorong lebih banyak pengeluaran," katanya, menambahkan.
Yardeni bukanlah orang pertama yang mencatat lonjakan baby boomer. Orang Amerika yang lebih tua telah mendapat manfaat dari keuntungan besar di pasar saham dan perumahan sejak awal pandemi, dan memungkinkan mereka untuk terus mengeluarkan uang. Di lain sisi, saat pandemi mulai menyerang dunia, sistem kerja di berbagai negara mulai berubah. Demi menurunkan risiko penyebaran virus, sistem WFH atau work from home diberlakukan. Sistem kerja jarak jauh ini pada kenyataannya sulit untuk diterima oleh generasi yang terbilang berusia tua ini dan mereka kemudian pensiun.