Jakarta, FORTUNE- Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,07% pada Kuartal-II 2021 masih belum berbanding lurus terhadap pertumbuhan kredit yang masih sangat rendah.
Bank Indonesia (BI) bahkan mengungkapkan, kredit perbankan pada Juli 2021 sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Penyaluran kredit pada Juli 2021 tercatat sebesar Rp5.554,4 triliun tumbuh 0,3% Year on Year (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,4% (yoy).
Menanggapi hal tersebut, Ekonom senior dari Institute for development of Economic and Finance (Indef) Aviliani menilai pandemi Covid-19 merupakan kondisi yang unik. Dari sisi konsumen menurutnya lemahnya kredit lantaran masyarakat lebih memilih untuk menyimpan dananya dibandingkan untuk berbelanja.
"Kondisi sejak pandemi diiringi dengan turunnya daya beli masyarakat. Maka otomatis supply atau orang yang bertransaksi atau penjualan juga akan turun. Jika konsumen tidak ada, maka transaksi ke perbankan juga akan tidak ada," kata Aviliani melalui keterangan resminya di Jakarta, (26/8).