Jakarta, FORTUNE - Sektor properti khususnya perumahan memiliki peran penting terhadap perekonomian nasional. Apalagi, program rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dinilai sangat mendorong ekonomi masyarakat.
Namun demikian, Pengamat Properti Panangian Simanungkalit menyayangkan masih tingginya angka backlog perumahan di Indonesia saat ini yang mencapai sekitar 12,7 juta unit. Angka tersebut turun tipis bila dibandingkan dengan posisi 2010 yang mencapai 13,5 juta.
Untuk mengatasi kesenjangan dan permasalahan berlangsung lama tersebut, Panangian menilai perlu adanya keseriusan Pemerintah dalam mengatasi angka backlog. Salah satunya upaya yang bisa dilakukan Pemerintah ialah dengan menerbitkan Undang-Undang mortgage banking.
“Ujungnya kehadiran UU itu adalah sebagai alat yang bakal membantu pemerintah dalam program rumah rakyat,” jelas Panangian melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/10).