Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan pers secara daring, Sabtu (16/4). (dok. Kemenkeu)

Jakarta, FORTUNE - Indonesia menyatakan komitmennya untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan dalam program pencegahan, kesiapsiagaan dan penanggulangan pandemi (PPR) global di masa mendatang. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan menggelontorkan pendanaan senilai US$50 juta atau sekitar Rp743,42 miliar (kurs Rp14.868 per US$).

Dana tersebut nantinya akan dihimpun ke dalam Financial Intermediary Fund (FIF) yang terbentuk atas kesepakatan negara-negara G20 dalam agenda Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM).

Selain Indonesia, negara dan lembaga internasional lain yang telah menyatakan komitmennya untuk berkontribusi dalam pendanaan tersebut antara lain Amerika Serikat (US$450 juta), Uni Eropa (US$450 juta), Jerman (€50 juta/US$52,7 juta) , Wellcome Trust (£10 juta/US$12,27 juta), serta Singapura (US$10 juta).

"Saya sampaikan bahwa komitmen kontribusi sejumlah hampir US$1,1 miliar telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Angka tersebut sudah termasuk kontribusi sebesar US$50 juta dari Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (21/6) malam. 

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa FIF merupakan Dana Perantara Keuangan yang ditempatkan di Bank Dunia selaku Wali Amanat. Dalam hal ini, Bank Dunia akan membahas tata kelola dan pengaturan operasional FIF menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, November 2022.

Komitmen negara lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di