Jakarta, FORTUNE - Industri perbankan nasional masih perlu mewaspadai berbagai tantangan ekonomi di tahun 2023, termasuk bayang-bayang kenaikan suku bunga acuan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Haryanto T. Budiman saat menghadiri acara CEO Banking Forum secara virtual di Jakarta, (9/1).
Haryanto menyatakan, kenaikan suku bunga acuan diberbagai negara harus terus diwaspadai perbankan agar dapat diantisipasi ke depan.
"Beberapa ekonom memproyeksikan 3 kali kenaikan (suku bunga) di tahun 2023 masing-masing sebesar 25 basis poin. Berapa banyak kenaikan sesungguhnya akan tergantung pada data inflasi dan data employment dari Amerika Serikat," kata Haryanto.
Selain itu, masalah geopolitik termasuk perang antara Rusia dan Ukraina yang belum menemukan titik terang juga perlu diwaspadai. Menurutnya, hal ini bisa menjadi sumber ketidakpastian di tahun 2023. "Apabila terus berlanjut masih banyak sekali unknown yang mungkin akan timbul di berbagai sektor," kata Haryanto.