Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tidak merevisi target pertumbuhan kredit meski terdapat gejolak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur BCA Haryanto T Budiman saat ditemui di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (5/9).
Dirinya menyebut, optimisme tersebut sejalan dengan masih meningkatnya rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) di 81 persen hingga memasuki kuartal III-2022. Sedangkan untuk porsi deposito di CASA lanjut Haryanto hanya 19 persen.
"Kita optimis karena di kita CASA nya, dana murahnya tinggi. Jadi CASA rasio kita 81 persen ya, jadi ketergantungan kita pada suku bunga depostio juga enggak terlalu tinggi," ujar Haryanto.