Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia (BCA) mengungkapkan peluang penyaluran kredit di tengh kondisi ekonomi yang menantang. Sebelumnya, bank dengan kapitalisasi terbesar ini membidik pertumbuhan hingga delapan persen hingga akhir 2025.
SVP Investor Relations BCA, Rudy Budiardjo, mengatakan sepanjang Januari hingga Juni 2025 total penyaluran kredit telah mencapai Rp959 triliun. Kendati demikian, secara bulanan, pada Juli 2025 terjadi perlambatan laju pertumbuhan atau hanya sekitar 1,5 persen. Namun, ia menyebut kondisi tersebut bersifat musiman. BCA optimistis mampu mencapai target di akhir tahun.
"Setiap tahun memang seasonality-nya seperti itu, jadi kita harapkan permintan working capital itu akan meningkat di kuartal keempat, sama seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya dalam paparan publik, Kamis (11/9).
Rudy menambahkan pertumbuhan kredit BCA pada trahun ini akan didorong sektor kredit produktif, khususnya pada segmen korporasi, komersial, dan usaha kecil menengfah (UMKM).
Di segmen korporasi, sektor yang tumbuh positif antara lain jasa keuangan, perkebunan, pertanian, infrastruktur, dan energi. Sementara itu, segmen komersial dan UKM ditopang oleh sektor logistik, transportasi, ritel, distribusi, serta bahan bangunan.
Sejalan dengan kinerja kredit, kualitas pinjaman BCA tetap terjaga. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 5,7 persen pada semester I 2025, membaik dibandingkan 6,4 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga terkendali di level 2,2 persen. Sementara pencadangan untuk NPL dan LAR masing-masing berada di kisaran 167,2 persen dan 68,7 persen.
Di sisi lain, bisnis perbankan transaksi juga mencatat kinerja solid. Dana pihak ketiga (DPK) naik 5,7 persen secara tahunan menjadi Rp1.190 triliun per Juni 2025, dengan porsi dana murah (CASA) meningkat 7,3 persen. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya frekuensi transaksi, yang tumbuh 17 persen secara tahunan pada semester I 2025 atau melonjak 3,5 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Lonjakan transaksi terutama ditopang oleh layanan mobile dan internet banking yang naik 19 persen secara tahunan.
Dengan pertumbuhan kredit dan pendanaan yang solid, BCA bersama entitas anak mampu mencatat kenaikan laba bersih delapan persen secara tahunan menjadi Rp29 triliun pada semester I 2025.