Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
2dc6579c-8711-4191-a506-9001d96a8718.jpeg
Gedung Bank Mandiri. (dok. Bank Mandiri)

Intinya sih...

  • Bank Mandiri akan menyesuaikan bunga kredit dan simpanan sebagai respon terhadap penurunan BI Rate menjadi 5%.

  • Kredit Bank Mandiri tumbuh 16,5% hingga Maret 2025, didorong oleh pertumbuhan positif di segmen wholesale dan retail.

  • Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif seperti konstruksi, energi, makanan-minuman, dan sektor padat karya lainnya dalam penyaluran kredit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) bakal menyesuaikan bunga kredit dan simpanannya sebagai respon atas penurunan bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate. Seperti diketahui, BI telah empat kali menurunkan suku bunga acuan sejak awal tahun 2025 menjadi 5 persen.

“Bank Mandiri akan terus menjaga peran intermediasi secara sehat dan selektif, khususnya dalam mendukung sektor-sektor produktif yang berorientasi pada penguatan ekonomi kerakyatan. Penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan akan kami lakukan secara prudent dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas internal, dinamika pasar, serta arah kebijakan moneter yang berlaku,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (21/8).

Bank Mandiri memandang langkah bank sentral menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin di periode Agustus 2025 ini sebagai kebijakan moneter yang akomodatif dan selaras dengan kebutuhan menjaga stabilitas di tengah dinamika perekonomian global maupun domestik. 

“Penyesuaian suku bunga acuan ini diharapkan dapat mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan kondisi inflasi yang terkendali dan nilai tukar yang relatif stabil,” katanya.

Kredit Bank Mandiri masih tumbuh 16,5%

ilustrasi kantor Bank Mandiri (dok. Bank Mandiri)

Sampai dengan Maret 2025, kredit konsolidasi bank dengan kode saham BMRI ini tercatat sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5 persen (yoy) didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Selain menjadi pendorong utama kinerja kredit, segmen wholesale juga menjadi bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya.

Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif dan resilient seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya.

Dilansir dari laman resmi Bank Mandiri, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk segmen korporasi bank ini masih berada pada level 8,5 persen. Adapun, untuk penyaluran kredit korporasi BMRI masih tumbuh sebesar 20 persen (yoy) menjadi Rp608 triliun di kuartal I-2025.

Editorial Team