Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) memandang, pemulihan ekonomi global yang berlangsung termasuk di Indonesia dibayangi tiga fenomena utama pada beberapa waktu terakhir.
Demikian mengemuka dalam kuliah umum bertajuk “Mendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan menjaga stabilitas di tengah Normalisasi" (21/3). Pada fenomena pertama, normalisasi kebijakan negara maju yang mulai terindikasi dari kenaikan suku bunga AS.
Oleh karena itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menekankan pentingnya agenda prioritas finance track Presidensi G20 yang dapat berperan dalam upaya mengatasi fenomena dimaksud.
BI pun tetap meyakini, ekonomi Indonesia masih akan lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebesar 4,7-5,5 persen pada tahun 2022. Hal itu didukung oleh peningkatan ekspor dan konsumsi rumah tangga.
"Animo positif juga datang dari investasi serta stimulus dari Pemerintah dan BI," kata Perry melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin Malam (21/3).